Network
ZONA SURABAYA RAYA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri hari ini menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 33,03 triliun kepada pemegang saham. Keputusan ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia serta menjaga konsistensi dalam menjadi mitra finansial utama bagi nasabah.
Dari laba bersih konsolidasi tahun lalu sebesar Rp 55,1 triliun, 60% atau Rp 33,03 triliun akan dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham. Sementara itu, 40% dari laba tersebut akan dialokasikan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha.
Besaran dividen per lembar saham Bank Mandiri mencapai kisaran Rp 353,95, naik 33% secara year on year (YoY), menunjukkan kinerja yang solid.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa keputusan ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk berkontribusi pada pembangunan Indonesia serta memperkuat posisinya sebagai mitra finansial utama bagi nasabah. "Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan," jelas Darmawan, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.
Baca Juga: Polo Srimulat Meninggal Dunia, Komedian Jarwo Kwat Kenang Dedikasi Almarhum
Selain dividen, Bank Mandiri juga mencatat kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara melalui pajak dan bukan pajak. Total setoran Bank Mandiri kepada negara pada tahun 2023 mencapai Rp 665,29 triliun, meningkat 12,37% secara YoY, menunjukkan komitmen Bank Mandiri terhadap pembangunan nasional.
Darmawan menambahkan bahwa keputusan pembagian dividen juga mempertimbangkan posisi likuiditas dan struktur permodalan Bank Mandiri untuk mendukung rencana di tahun 2024. Setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal Bank Mandiri diproyeksikan akan tetap pada level yang kurang lebih sama dengan Desember 2023.
Bank Mandiri optimis bahwa dengan beragam pengembangan dan inovasi digital yang tengah dijalankan, Bank Mandiri dapat terus mendukung rencana bisnis berkelanjutan serta mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.***
