Jangan Dianggap Sepele! Pentingnya Literasi Keuangan Ditengah Marak Kasus Korban Pinjol dan Investasi Bodong

3 Juni 2023, 13:15 WIB
Literasi keuangan membantu seseorang dalam mengelola dan mengembangkan uang serta menyelamatkan dari berbagai modus kejahatan keuangan sebagaimana yang marak terjadi pada kasus pinjol atau pinjaman online dan kasus investasi bodong. /Freepik

ZONA SURABAYA RAYA - Kurangnya literasi keuangan mengakibatkan seseorang mengalami sejumlah persoalan yang berkenaan dengan keuangan dan finansial. Seperti yang telah marak terjadi misalnya kasus pinjaman online atau pinjol dan kasus investasi bodong.

Kasus akibat persoalan kurangnya literasi keuangan yang paling marak pertama adalah pada kasus pinjaman online atau pinjol, korban mengalami eksploitasi data identitas pribadi dan terpaksa harus melunasi bunga pinjaman yang sangat tinggi. Korban pinjaman online atau pinjol tergiur dengan pencairan dana pinjaman yang mudah tanpa anggunan.

Sedangkan kasus yang paling marak akibat persoalan kurangnya literasi keuangan yang kedua yakni kasus investasi bodong yang menjerat banyak korban dengan total nominal kerugian mencapai milyaran rupiah. Korban tergiur melakukan investasi beresiko karena terpikat oleh taktik pemasaran pelaku kejahatan investasi yang kerap menunjukkan kekayaan yang berlimpah atau flexing kekayaan di media sosial.

Kedua contoh diatas merupakan dampak dari kurangnya literasi keuangan. Literasi keuangan sangat penting karena pada prinsipnya literasi keuangan mengajarkan individu tentang cara mendapatkan uang, membelanjakan uang secara bijak, menyimpan atau menabungkan uang, melakukan peminjaman uang yang tidak beresiko dan untuk tujuan produktif, mengembangkan serta menginvestasikan uang hingga cara melindungi uang.

Baca Juga: Ngaku Arek Kuliner Suroboyo? Sudah Pernah Mencicipi Soto Otot Jimerto Belum?

Seseorang yang memahami literasi keuangan dapat disebut sebagai melek finansial. Seseorang yang melek finansial tidak rentan mengalami penipuan keuangan.

Seseorang yang memahami literasi keuangan mengetahui cara membuat anggaran, mampu melacak pengeluaran pribadi, merencanakan dana pensiun, mengelola utang produktif, bertanggung jawab terhadap utang dan memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola keuangan bisnis. Jika melek keuangan merupakan istilah bagi seseorang yang memahami literasi keuangan, maka sebaliknya seseorang yang tidak memahami literasi keuangaan disebut dengan buta keuangan.

Kondisi buta keuangan mengakibatkan seseorang mengalami masalah keuangan seperti banyak berhutang untuk keinginan konsumtif dan tidak mempersiapkan persiapan keuangan jangka panjang seperti tabungan, dana darurat dan investasi.

Kondisi buta keuangan akan mengakibatkan seseorang mengalami beberapa masalah keuangan seperti melakukan utang konsumtif dan beresiko, catatan kredit yang buruk di perbankan, kebangkrutan, penyitaan aset seperti tanah dan bangunan serta hal-hal negatif lainnya.

Memahami hal tersebut, literasi keuangan sangat penting karena kemampuan mengelola uang dengan baik akan menyelamatkan seseorang dari keputusan keuangan yang buruk. Keputusan keuangan yang baik akan memudahkan kehidupan seseorang.

Keputusan keuangan yang baik meliputi tentang cara membelanjakan uang secara bijak, menabung uang, melakukan peminjaman uang yang tidak beresiko dan untuk tujuan produktif, menginvestasikan uang hingga cara melindungi uang.

Baca Juga: Gelandang Timnas Singapura Resmi Bergabung dengan Persebaya, Slot Pemain ASEAN Sudah Terpenuhi

Sebaliknya, buta finansial mengakibatkan persoalan jangka panjang karena seseorang tidak mampu secara baik dalam melakukan keputusan keuangan yang bijak seperti melakukan hutang konsumtif dan melakukan investasi yang beresiko sebagaimana yang terjadi pada kasus pinjaman online atau pinjol serta kasus investasi bodong.

Mempelajari literasi keuangan bukanlah hal yang sulit, terutama di masa sekarang akses mengetahui literasi keuangan dapat melalui buku, berlangganan konten keuangan di media sosial dan berkonsultasi dengan profesional di bidang keuangan. Jika tertarik meningkatkan literasi keuangan, sumber daya tersebut dapat diakses sebagai referensi dan rujukan.

Semakin dini mempelajari literasi keuangan, semakin kita dapat mempersiapkan kondisi keuangan yang baik dan tentu tidak rentan menjadi korban dari modus kejahatan dengan motif penipuan keuangan. ***

 

Editor: Timothy Lie

Sumber: Investopedia

Tags

Terkini

Terpopuler