Network
ZONA SURABAYA RAYA - Debat capres cawapres Pilpres 2024 digelar perdana oleh KPU pada Selasa malam, 12 Desember 2023. Pada debat pertama itu, Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengklaim dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang paling banyak memberikan izin rumah ibadah. Apakah klaim tersebut fakta atau hoax?
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan menjawab pertanyaan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam Debat Capres perdana dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
“Dan kalau boleh saya laporkan, dalam sejarah gubernur Jakarta, yang paling banyak memberikan izin rumah ibadah adalah Gubernur Anies Baswedan. Termasuk ketika umat Islam ingin mendirikan masjid dan tidak dapat izinnya, saya bicara, ketika umat Kristen ingin mendirikan gereja tidak bisa mendapatkan izin dari masyarakat, saya bicara. Sehingga akhirnya mendapatkan izin untuk bisa beribadah,” demikian pernyataan Capres Anies Baswedan dikutip Zona Surabaya Raya dari ANTARA, Rabu 13 Desember 2023.
Dalam debat capres itu sendiri diikuti tiga capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Sedang tiga Cawapres juga hadir, namun tidak maju ke arena debat.
Cek Fakta Pernyataan Anies Baswedan
Pertanyaan kemudian, benarkah pernyataan Anies Baswedan yang menyebut dirinya Gubernur DKI Jakarta paling banyak memberikan izin mendirikan rumah ibadah?
Direktur Indonesia Judicial Research Society (IJRS), Dio Ashar menunjukan data Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) Jason Balompapueng.
Dalam data itu disebutkan Anies Baswedan sudah mengeluarkan sebanyak 50 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) mendirikan gereja di masa pemerintahannya.
"Kalau soal itu beliau sudah komitmen. Itu adalah beliau sungguh selama memimpin di Jakarta sudah keluarkan 50 IMB untuk gereja-gereja," kata Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) Jason Balompapueng di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mawar Sharon dikutip dari Antara.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah sarana ibadah di Kabupaten/Kota DKI Jakarta pada tahun 2020 hingga 2022 tercatat 10.000 lebih sarana ibadah.
Data BPS lainnya menunjukkan terdapat penambahan jumlah rumah ibadah di DKI Jakarta dalam kurun 2018 hingga 2022.
Pada tahun 2018, tercatat 2.927 masjid, 2.775 mushola, 2.742 gereja Protestan, 45 gereja Katolik, 29 pura, 263 vihara, dan 4 kelenteng.
Kemudian pada tahun 2022, jumlah masjid meningkat menjadi 3.476, mushola menjadi 3.550, gereja Protestan menjadi 1.293, gereja Katolik menjadi 47, pura menjadi 32, vihara menjadi 289, dan kelenteng menjadi 5. ***
