Mengenal Gunung Bancak Magetan, Kabarnya Dulu Puncak Gunung Lawu yang Terlempar

- 30 Juni 2023, 18:34 WIB
Mengenal Gunung Bancak di Magetan, konon sebagai puncak Gunung Lawu yang terlempar
Mengenal Gunung Bancak di Magetan, konon sebagai puncak Gunung Lawu yang terlempar /Zona Surabaya Raya/PRMN/Yogaswara Fajar Buwana

ZONA SURABAYA RAYA - Selama ini nama Magetan identik dengan Gunung Lawu. Tetapi sebenarnya di Magetan tidak hanya terdapat Gunung Lawu, melainkan ada pula sebuah gunung yang oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama Gunung Bancak.

Gunung Bancak bukanlah sebuah gunung, melainkan sebuah bukit. Lagi pula tinggi Gunung Bancak tidak mencapai 1000 Mdpl, terpaut jauh dengan Gunung Lawu yang tingginya 3.265 Mdpl.

Meskipun Gunung Bancak tidak terlalu tinggi, akan tetapi bagi masyakarat Magetan, terutama wilayah eks Distrik Gorang-Gareng, Gunung Bancak memiliki cerita tersendiri.

Di kalangan masyakarat berkembang cerita bahwa Gunung Bancak sebenarnya adalah puncak Gunung Lawu yang terlempar ke arah timur karena ditendang oleh Hanoman.

Baca Juga: Nuansa Alam Hutan Tersembunyi di Selatan Kota Magetan, Dijamin Fresh

 

Dikisahkan, ketika Hanoman menendang puncak Gunung Lawu, ia sedang dalam keadaan marah.

Hanoman sendiri merupakan salah satu tokoh dalam cerita pewayangan Ramayana yang berwujud kera putih.

Di dalam cerita pewayangan, Hanoman mengabdi pada seorang raja bernama Rama.

Baca Juga: Dijamin Puas! Surabaya Night Zoo jadi Wisata Terbaru untuk Liburan Sekolah, Ini Fasilitas dan Harga Tiket

Raja Rama memiliki musuh bernama Rahwana, raja Alengka. Permusuhan antara keduanya disebabkan karena tindakan Rahwana yang menculik istri Rama bernama Dewi Shinta.

Pada akhirnya Rama berhasil memperoleh Shinta kembali setelah mengalahkan Rahwana.

Hanoman sendiri memiliki peran yang penting, karena sewaktu Shinta diculik Rahwana, Hanoman sempat ditugaskan menyusup ke tempat penculikan Shinta.

Lalu setelah terjadi aksi kejar-kejaran dengan pasukan Alengka, Hanoman sempat tertangkap, namun berhasil lepas dan membakar beberapa bangunan di Kota Alengka.

Baca Juga: Nostalgia Jalur Kereta Api Barat-Maospati di Magetan yang Kini Telah Mati

Meskipun demikian, cerita terbentuknya Gunung Bancak hanya berkisar dari cerita Hanoman yang mengamuk dan menendang puncak Gunung Lawu.

Penulis belum menemukan cerita yang mengisahkan penyebab Hanoman marah sehingga menendang puncak Gunung Lawu.

Ada Makam Keramat di Gunung Bancak

Sementara itu, di atas Gunung Bancak sendiri terdapat makam yang dihormati oleh masyarakat Magetan.

Baca Juga: Wisata Air Kota Madiun Ditarget Selesai Bulan Depan, Progres Sudah Mencapai 70 Persen

Makam tersebut adalah Makam Ratu Maduretno, putri Sultan HB II dari Kesultanan Yogyakarta.

Ratu Maduretno sendiri merupakan istri dari Raden Ronggo Prawirodirdjo III, Wedana Bupati Madiun periode 1795-1810.

Menurut Onghokham dalam bukunya "Madiun dalam Kemelut Sejarah: Priyayi dan Petani di Karesidenan Madiun abad ke-19", wedana bupati artinya kepala para bupati yang ada di Madiun Raya, termasuk Magetan di dalamnya.

Sebagai wedana bupati Madiun Raden Ronggo Prawirodirdjo III terkenal sebagai pejuang di Magetan maupun Madiun yang menentang kolonial Belanda.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Stasiun Kereta Api yang Hilang di Perbatasan Magetan-Madiun

Namun Raden Ronggo Prawirodirdjo III gugur pada tahun 1810, karena memilih patuh pada prinsipnya yang anti kolonialisme. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x