Pembangunan Jembatan Gubeng dimaksudkan untuk mempermudah akses dari Gubeng ke Simpang, Ketabang dan Darmo.
Konstruksi salah satu jembatan tertua di Kota Surabaya satu ini adalam dalam struktur beton bertulang.
Sebelum dibangun, Jembatan Gubeng memiliki struktur yang sama dengan Jembatan Peneleh dan Jembatan Merah yaitu besi.
Jembatan baja ini dibangun bersamaan dengan Jembatan Peneleh dan Jembatan Merah, yaitu pada tahun 1890-an.
Menurut peta tahun 1866, di tempat ini (Gubeng), tidak ada jembatan yang menghubungkan Gubeng dan Ketabang.
Jembatan seperti yang kita lihat sekarang adalah karya Citroën. Dalam proyek ini, Citroën bekerja sama dengan para insinyur dari Publieke Werken (Pekerjaan Umum) Surabaya.
Ketika N.V. Nederlandsche Aanneming Maatschappij (NEDAM) menerapkan undang-undang ini pada tahun 1923.
Saat jembatan baru dibuka, namanya adalah Goebeng Brug (Jembatan Gubeng).