Network
ZONA SURABAYA RAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat memanfaatkan peringatan Isra Mikraj sebagai momentum penting untuk mewujudkan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai dan kondusif.
Dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, beliau menegaskan bahwa Isra Mikraj adalah saat yang tepat untuk naik pangkat dalam kewajiban shalat, sekaligus membangun demokrasi di Tanah Air.
Menurut Khofifah, pelaksanaan Pemilu yang damai dan kondusif menjadi landasan penting bagi tegaknya demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: Gubernur Khofifah : Jawa Timur tak Boleh Batuk, Dropletnya ke Ibu Kota
Beliau menyoroti tekanan publik, fitnah, ujaran kebencian, dan ancaman yang dapat mengganggu proses demokrasi.
Khofifah mengingatkan bahwa sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah mengajarkan pentingnya demokrasi sejak penyelenggaraan Pemilu tahun 1955 hingga 2024.
"Gelombang kegamangan dan tantangan selalu ada dalam proses demokrasi. Namun, kita harus terus meningkatkan kualitas demokrasi seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW ketika diajak ke langit ketujuh oleh malaikat Jibril," ujarnya.
Baca Juga: Siap-siap Tinggalkan Grahadi, Kapan Jabatan Gubernur Jawa Timur Khofifah Berakhir
Khofifah juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk berkomitmen menjaga suasana kondusif dan menghindari isu-isu yang dapat memecah belah jelang Pemilu 2024.
Beliau menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi sebagai wujud tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Menurut Khofifah, keberhasilan Pemilu tidak hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari prosesnya yang damai dan tertib.
Beliau menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi warga negara untuk menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa takut atau tekanan.
"Pemilu yang damai akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi setiap warga negara untuk menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa takut atau tekanan. Sudah selayaknya Pemilu dilaksanakan dengan penuh suka cita, tanpa diwarnai dengan ujaran kebencian, kerusuhan, dan bentrok antar warga," pungkasnya.***
