Menurutnya, pada 10 November dulu, para pahlawan sudah mengajarkan kepada semuanya untuk berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan itu tanpa melihat suku, ras, dan agamanya.
Oleh karena itu, Kota Surabaya dengan budaya “Arek” nya, maka diharapkan akan bisa merebut kemerdekaan Surabaya dari kemiskinan, dari kebodohan, dan pengangguran.
Hal itu bisa diwujudkan kalau pemerintah dengan masyarakatnya berjuang bersama-sama.
“Kalau kita berjuang bersama, pasti bisa merebut kemerdekaan itu, jangan berjuang hanya di satu sisi. Jadi sebenarnya, inti acara hari ini adalah kita ingin mengembalikan semangat kepahlawanan di hari kita semuanya. Itulah hikmah dan filosofi acara hari ini,” tegasnya.
Makanya, ia pun berharap semangat kepahlawanan itu bisa terus membara di hati arek-arek Surabaya. Bahkan, ia juga mengajak arek-arek Surabaya untuk menjadikan Surabaya menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur.
“Kita harus terus kobarkan semangat kepahlawanan itu di hati arek-arek Suroboyo,” katanya.
Demi mengobarkan semangat kepahlawan arek-arek Suroboyo, Pemkot Surabaya menggelar serangkaian acara di Hari Pahlawan tahun ini.
Setelah acara Parade Surabaya Juang, lalu momen Hari Pahlawan akan dilanjutkan dengan tabur bunga di Makam Bung Tomo, Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Makam Wr. Soeparman, dan Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono Kota Surabaya.
Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Tiga Kali Beruntun Sabet Penghargaan Pemimpin Terpopuler di Media