Lebih lanjut, ia berharap pelaksanaan KTT G20 turut berdampak pada kesejahteraan pelaku ojek online. Terutama terkait rekomendasi dan kebijakan program pemerintah yang menjadi bahasan penting dalam KTT G20. Sehingga dapat memperbaiki nasib para pelaku ojek online secara keseluruhan.
"Harapan kita banyak, tetap bisa on bid dengan enak kemudian rejekinya tambah. Apalagi G20 kan perekonomian, kita juga berharap dapat berdampak meningkatkan perekonomian kita," ujarnya.
Eka Indrawadi menjelaskan, saat ini anggota G-One berjumlah sekitar 3.200 orang untuk Area Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. "Kami satu suara mendukung pelaksanaan KTT G20," tandasnya.
Menurut Eka Indrawadi, ada sejumlah permasalahan ojek online yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Terutama terkait regulasi. "Belum ada kejelasan regulasi," ucap Eka Indrawadi.
Para driver ini berharap ada aturan yang jelas untuk menaungi keberadaan mereka. Agar mereka dapat bekerja lebih nyaman di tengah lonjakan jumlah driver baru.
"Penghasilan kami juga terbagi," ujarnya.
Mereka juga tengah mendesak keluarnya Peraturan Gubernur (Pergub) Jatim sebagai payung hukum.
"Belum keluar (Pergub, red). Tapi kita sudah mengajukan melalui teman-teman," tambahnya.
Oleh karena itu, Paguyuban Ojek Online G-One berharap besar pelaksanaan KTT G20 dapat memberi dampak positif kepada seluruh rakyat Indonesia.