Network
ZONA SURABAYA RAYA - Dalam pencegahan kekerasan dalam rumah tangga saat masa pandemi, Fakultas Hukum dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya melakukan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Bebekan, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Dalam kesempatan ini kegiatan tersebut, Tim Penyuluh, Nur Khalimatus, Dr. Umi Enggarsasi, dan Septiana Prameswari, fokus memberikan pengetahuan kepada masyarakat setempat mengenai Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Hak Perempuan dan Anak Di Masa Pandemi Covid-19.
Penyuluhan Hukum ini dilaksanakan di Balai RT. Desa Bebekan, Kecamatan Taman, Sidoarjo, yang terdiri dari elemen struktur pengurus desa, karang taruna dan ibu-ibu PKK serta warga setempat. Pelaksanaan ini berjalan dengan lancar dengan tetap menerapkan social distancing dan Protokol Kesehatan sesuai anjuran Pemerintah.
Dari pelaksanaan penyuluhan hukum ini, menurut Nur Khalimatus Sadiyah, bahwa kekerasan dalam rumah tangga secara jelas dapat menimbulkan dampak dan kerugian yang besar.
Baca Juga: Makin Panas, Kartika Damayanti Bakal Serang Balik Keluarga Ayu Ting Ting
"Dampak KDRT pada korban dapat bervariasi dari ringan hingga berat yang kecacatan atau kematian" ujarnya.
"Korban KDRT dapat kehilangan berbagai kesempatan dalam hidup seperti kehilangan melanjutkan pendidikan atau mendapat penghidupan yang layak" katanya.
"Sedangkan menurut Dr. Umi Enggarsasi, bahwa Masyarakat Desa Bebekan belum sepenuhnya memahami mengenai kekerasan dalam rumah tangga" lanjutnya, melalui pers rilis yang diterima Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network), Kamis 26 Agustus 2021.
Pengamatan selama ini, Sadiyah melanjutkan, bahwa kekerasan di dalam rumah tangga yang disebabkan oleh suami terhadap isteri.
