Surabaya Jadi Percontohan Nasional Melalui Program Pemkot Posyandu Prima

16 Februari 2023, 22:00 WIB
Surabaya Jadi Percontohan Nasional Melalui Program Pemkot Posyandu Prima /Pemkot Surabaya/

ZONA SURABAYA RAYA - Stunting merupakan salah satu permasalahan yang saat ini menjadi topik utama di beberapa daerah di Indonesia.

 

Terkait permasalahan tersebut, Kepala Puskesmas (Kapus) Kebonsari, Reyner Meilaksana Sumbung menerangkan, salah satu strategi dalam penanganan stunting di wilayah Kecamatan Jambangan, bukan hanya Posyandu Prima, namun juga ada inovasi Posyandu Asik. 

Dijelaskan bahwa di dalam Posyandu Asik, terdapat komunitas ibu-ibu yang anaknya mengalami stunting. Menurut Reyner, di dalam komunitas itu ibu-ibu tersebut, pemkot melalui puskesmas memberikan penyuluhan serta motivasi terkait penanganan stunting. 

Menurutnya karena masalah stunting bukan proses mudah, sehingga pihaknya juga harus memberikan motivasi agar orang tua semangat memberikan asupan makanan kepada anaknya.

Baca Juga: Begini Tampang Polisi Gadungan yang Berhasil Diringkus Serelah Menipu Korbannya di 100 Lokasi 

“Sehingga bisa terbebas dari stunting,” ujarnya. 

Berbicara masalah stunting, Kota Surabaya menjadi pilot projek percontohan nasional dalam percepatan penurunan stunting.

Wilayah yang dijadikan percontohan adalah, Kelurahan Pagesangan, Jambangan dan Kebonsari di Kecamatan Jambangan. 

Wilayahnya masuk dalam percontohan, Camat Jambangan, Ahmad Yardo Wifaqo mengatakan, wilayahnya kedatangan tamu dari World Bank, Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden RI, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

Yardo mengungkapkan, yang akan dijadikan percontohan adalah program Posyandu Prima. Program posyandu prima yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu, diharapkan ke depannya bisa dijadikan motivasi dalam pengentasan balita stunting.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Minta Maaf Anggota Brimob bikin Gaduh hingga Ganggu Sidang di Pengadilan

Yardo menyatakan, di akhir tahun 2021 menjelang awal 2022 terdapat 23 balita stunting di wilayah Kecamatan Jambangan.

Namun, jumlah itu tak bertahan lama, pada Februari 2023 hanya tersisa 10 balita stunting di wilayah kerjanya. 

 Maka dari itu agar 10 balita tersebut segera lolos stunting, strategi yang dilakukan antara lain, melakukan pembibitan ikan lele dan penanaman sayur. Sesuai arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, ia bersama jajarannya juga melakukan kerjasama dengan berbagai instansi, dalam percepatan penurunan balita stunting. 

Yardo bersyukur karena telah ada beberapa CSR dari perusahaan yang memberikan bantuan berupa barang maupun uang, kemudian diberikan langsung kepada penerima manfaat.

“Selain itu, kami juga menerima bantuan berupa bibit ikan lele, yang diolah oleh ibu-ibu, untuk dijadikan abon, dan disalurkan kepada balita stunting,” papar Yardo. 

 Lebih lanjut, masih berkaitan dengan masalah ini, Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wapres, Abdul Muis berharap, program inovasi Pemkot Surabaya tersebut dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. 

Program yang dijalan oleh Pemkot Surabaya itu disebut Abdul Muis sejalan dengan perintah Presiden RI Joko Widodo.

Seperti halnya pendidikan anak usia dini, penyediaan air minum, penambahan fasilitas kesehatan, dan sebagainya. 

Dikatakan bahwa layanan terpadu di Posyandu Prima inilah yang dijadikan contoh dan sekarang dikembangakn oleh Kemenkes.

“Karena komitmen, perencanaan, dan anggarannya ada, bahkan dengan sistem pemerintahanya yang sudah elektronik, ini sesuai perintah Pak Presiden. Dan itu sudah diterapkan di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan,” ungkap Muis.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: surabaya.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler