Jangan Kaget, Pecinan Kya Kya Disulap Ciamik Jadi Wisata Malam Surabaya, Minggu Ini Dibuka!

6 September 2022, 21:31 WIB
Pecinan Kya Kya di kawasan Kembang Jepun Kota Surabaya /Zona Surabaya Raya/PRMN

ZONA SURABAYA RAYA - Masih ingat dengan pecinan Kya Kya di kawasan Jalan Kembang Jepun Surabaya? Dulu daerah ini terkenal dengan berbagai macam kuliner.

Namun selama beberapa tahun terakhir, pecinan Kya Kya mati suri. Bahkan, ketika malam kawasan ini bagai kuburan, saking sepinya.

Di era Wali Kota Eri Cahyadi, pecinan Kya Kya bakal dihidupkan lagi dan akan disulap menjadi destinasi wisata malam Surabaya.  

Lantas spot dan fasilitas apa yang menjadi andalan wisata pecinan Kya Kya? 

Baca Juga: Digelar Malam Hari, Festival Rujak Uleg Surabaya Bikin Kya Kya Hidup Lagi

Rencananya, wisata Kya Kya bakal dibuka pada minggu ini. Namun sebelum dilakukan opening, Pemkot Surabaya memberikan beberapa sentuhan terakhir untuk mempercantik kawasan itu.

Baca Juga: FOTO: Kawasan Wisata Tunjungan Romansa

Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Iman Kristian menerangkan, pihaknya akan memberikan beberapa sentuhan terakhir sebelum destinasi wisata pecinan kya-kya dibuka.

"Pada intinya kita ingin mengembalikan kejayaan kya-kya masa lalu. Ada beberapa mural nanti, bagaimana bisa menarik pengunjung datang. Golnya kita ingin menghidupkan lagi kawasan kota lama," kata Iman Kristian, Selasa, 6 September 2022.

Iman menyebut, bahwa konsep penataan destinasi wisata kya-kya, hampir sama dengan Tunjungan Romansa. Dimana pemkot melakukan penataan kawasan itu mulai dari pedestrian hingga penambahan fasilitas penunjang seperti tempat duduk bagi pengunjung.

"Kita ingin best practice yang ada di Jalan Tunjungan bisa kita aplikasikan di sini (Kya-kya). Harapannya kawasan kota lama ini hidupnya lebih lama. Karena kalau sekarang kan jam 18.00 WIB sudah sepi," terang dia.

Baca Juga: Bank Jatim Borong Dua Penghargaan Top GRC Awards 2022

Selain memberikan sejumlah fasilitas penunjang, Iman juga mengungkapkan, pihaknya juga bakal melengkapi kawasan itu dengan ornamen seperti lampion. Tentu saja ornamen yang ditambahkan ini lebih kekinian dan berkonsep pecinan.

"Kalau ornamen yang ditambahkan seperti chinatown, kekinian. Ada beberapa spot juga yang kita mural dengan tematiknya china peranakan, tapi konsepnya lebih modern," ungkap Iman.

Sekarang ini, pihaknya tengah memprioritaskan penataan pedestrian di Jalan Kembang Jepun. Bahkan pada tahun 2023, rencananya pedestrian di kawasan tersebut juga akan dilebarkan.

"Mungkin tahun depan kita bikin pelebaran pedestrian, agar kawasan ini bisa lebih hidup seperti di Jalan Tunjungan," ujarnya.

Baca Juga: Masih Ada Kasus Ijazah SMA Ditahan di Kota Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi: Akan Kami Selesaikan!

Tak hanya itu, Iman menyatakan, bahwa untuk mempercantik kawasan Jalan Kembang Jepun, pemkot juga bakal menertibkan sejumlah bangunan liar. Setelah ditertibkan, nantinya akan digunakan untuk sejumlah spot atau fasilitas penunjang.

"Lampion dan umbul-umbul juga akan ditambahkan. Intinya agar lebih rustic tempatnya. Selama ini kan orang takut lewat sini waktu malam. Nanti kita bikin beberapa pos jaga juga, harapannya kawasan ini lebih hidup 24 jam," jelasnya.

Untuk tahap pertama, destinasi wisata pecinan kya-kya akan dibuka mulai Jalan Kembang Jepung hingga menuju arah selatan ke perempatan Jalan Slompretan - Jalan Songoyudan atau sepanjang 250 meter. Rencananya destinasi wisata pecinan kya-kya dibuka pada pekan ini.

"Untuk hari Jumat dilakukan trial. Sedangkan openingnya masih dibicarakan, bisa dibuka pada Sabtu malam minggu. Pembukaan di tahap awal sampai Jalan Slompretan, nanti kita evaluasi sambil jalan," sebutnya.

Baca Juga: Bonek Jadi Korban, Kemenangan Persebaya Surabaya Dibayar Mahal, Hingga Wali Kota Eri Cahyadi Angkat Bicara

Sementara itu, Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menambahkan, bahwa untuk tahap awal, opening wisata pecinan kya-kya akan melibatkan sekitar 66 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tentunya UMKM yang terlibat lebih banyak menghadirkan kuliner khas pecinan.

"UMKM nanti berasal dari wilayah setempat atau Kecamatan Pabean Cantian. Mungkin konsepnya nanti kita buat tempat duduk (stand) UMKMnya bersilang," pungkas dia. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler