Dipermalukan Persebaya, Pendukung Arema FC Ngamuk, 127 Orang Tewas, Termasuk 2 Polisi

- 2 Oktober 2022, 07:45 WIB
Pertandingan Arema vs Persebaya di BRI Liga 1 ricuh, laga panas tersebut menelan korban 127 jiwa di stadion Kanjuruhan, Malang.
Pertandingan Arema vs Persebaya di BRI Liga 1 ricuh, laga panas tersebut menelan korban 127 jiwa di stadion Kanjuruhan, Malang. /Kolase foto ANTARA dan Twitter @PSSI/

ZONA SURABAYA RAYA- Dipermalukan Persebaya Surabaya dengan skor 3-2, pendukung Arema FC atau yang biasa disebut Aremania ngamuk. Akibatnya ngeri. Sebanyak 127 orang dilaporkan tewas dan 180 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Ribuan suporter itu merangsek ke tengah lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, tempat berlangsungnya Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Kericuhan terjadi setelah pertandingan Arema FC ditekuk Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di pekan ke 11 Liga 1, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Ini kekalahan pertama Arema FC oleh Persebaya di kandang dalam 23 tahun terakhir.

Baca Juga: Persebaya Kalahkan Arema FC dengan Skor 3-2 di Malang, Rekor 23 Tahun Pecah

Kecewa dengan hasil itu, ribuan pendukung Arema FC ngamuk dan kerusuhan pun pecah. Dari 127 orang korban tewas, 34 diantaranya meninggal dunia di dalam stadion.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta.

Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Baca Juga: RIVALITAS TINGKAT DEWA! Pelatih Persebaya Aji Santoso Akan Bikin Arema FC Bernasib Seperti Persija

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.

Sesungguhnya, lanjutnya, pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Bau-baunya Persebaya Bisa Tumbangkan Arema FC yang Miliki Skuad Rp78,6 Miliar, Aji Santoso Sangat Optimis!

Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Baca Juga: Laga Arema FC vs Persebaya, 3 Pemain Nasional Bajul Ijo Kembali, Aji Santoso: Saya Tidak Mau Kalah

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah