Siapa Pendiri Gereja Bethany Surabaya? Ini Profil Pdt Abraham Alex Tanuseputra yang Wariskan Gereja Terbesar

- 27 Desember 2023, 12:05 WIB
Pendiri Gereja Bethany, Pdt Abraham Alex Tanuseputra semasa hidup (foto kanan)
Pendiri Gereja Bethany, Pdt Abraham Alex Tanuseputra semasa hidup (foto kanan) /Instagram @hanny_setiawan dan @successfulbethanyfamilies

ZONA SURABAYA RAYA - Gereja Bethany Surabaya menjadi tempat Perayaan Natal Nasional 2023 yang dihadiri Presiden Jokowi pada Rabu malam, 27 Desember 2023. Lantas, siapa pendiri Gereja Bethany Surabaya?

Gereja Bethany Surabaya disebut-sebut sebagai gereja terbesar di Indonesia, bahkan se Asia Tenggara. Sebab, gereja yang berlokasi di Jalan Nginden Intan Timur I Nomor 25 Surabaya ini mampu menampung 25-30 jemaat.

Keberadaan Gereja Bethany Surabaya tak bisa lepas dari
sosok Pdt Abraham Alex Tanuseputra. Ia tidak hanya dikenal sebagai pendeta yang disegani. Tapi juga tokoh gereja yang merupakan pendiri Sinode Gereja Bethany Indonesia atau Gereja Bethany Surabaya.

Sebagai tokoh utama pendiri Gereja Bethany, Abraham Alex Tanuseputra pula yang mencetuskan slogan Successful Bethany Families.

Baca Juga: 7 Tempat Romantis Merayakan Tahun Baru 2024 di Surabaya, Paling Recommended! Bikin Kamu tak Terlupakan

Pada 6 Agustus 2020, Abraham Alex Tanuseputra meninggal dunia. Dua anaknya, Pdt. Hanna Asti Tanuseputra dan Pdt. David Aswin Tanuseputra meneruskan cita-cita sang ayah.

Sedang istri Pdt. Abraham, Yenny Oentari sudah meninggal dunia lebih dulu pada 2019.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Gereja Bethany Indonesia (@successfulbethanyfamilies)

Sekilas Gereja Bethany Surabaya

Mengutip dari laman bethany.or.id, Sinode Gereja Bethany Indonesia merupakan organisasi keagamaan, yang merupakan perkumpulan bersama orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, yang terdiri dari para pejabat dan anggota jemaat yang tergabung secara teratur ke dalam Wujud Gereja yang diberi nama Gereja Bethany Indonesia.

Sinode Gereja Bethany Indonesia berkedudukan di Surabaya dengan pelayanan yang bisa menjangkau Jemaat di seluruh Indonesia dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Baca Juga: Yuk Liburan Tahun Baru di Surabaya, Ini Info Wisata Romokalisari Adventure Land: Wahana, Tiket, Jam Buka, Rute

Berdirinya Gereja Bethany bermula dari sebuah persekutuan doa yang dimotori Pdt. Abraham Alex Tanuseputra pada tahun 1977. Persekutuan Doa Bethany itu semula diikuti oleh 7-10 orang.

Namun persekutuan yang diadakan di sebuah garasi mobil pada sebuah rumah di jalan Manyar Sindharu (Sekarang Manyar Rejo) II/4 Surabaya kian hari kian berkembang.

Karena itu tahun 1978, “Persekutuan Doa Bethany” berubah menjadi gereja yang bernaung dibawah Sinode GBI (Gereja Bethel Indonesia) dengan 200 anggota jemaat.

Bertepatan dengan hal itu, Tuhan memberkati sebuah tempat untuk ibadah, yaitu rumah di Manyar Sindharu I/29 Surabaya yang dikenal dengan “Gedung Doa.”

Baca Juga: Kemana Liburan Tahun Baru? Ini Info Terbaru Atlantis Land Surabaya: Wahana, Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi

Jemaat pun makin berkembang. Pada tahun 1980-1982 jumlah jemaat mencapai 1000 jiwa. Gereja Bethany masuk dalam kegerakan kharismatik serta mempelopori pelayanan “pujian dan penyembahan.”

Seiring dengan bertambahnya jemaat, gereja pun membeli sebidang tanah di Manyar Sindharu I/33 Surabaya. Di tanah itulah dibangun “Awning” untuk tempat beribadah.

Tahun 1985, dengan cara yang ajaib, Gereja Bethany diberkati tanah yang cukup luas disebelah bangunan “Awning,” yaitu tempat Gereja Bethany Manyar berdiri sekarang ini, tepatnya di Manyar Rejo II/36-38.

Tahun 1986 Gereja Bethany Manyar diresmikan Walikota Surabaya, dr.Purnomo Kasidi. Sejak saat itu gedung Bethany Manyar dipakai sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan Gereja Bethany.

Baca Juga: 6 Spot Liburan Tahun Baru 2024 Romantis di Surabaya, Nikmati Kemesraan di tengah Keindahan Kota Pahlawan

Seiring dengan bertambahnya umat, pada tahun 1986 Pdt.Abraham Alex Tanuseputra mengajak jemaat membangun gedung ibadah yang lebih besar.

Setelah berdoa, dibelilah sebidang tanah yang luasnya kurang lebih 6.8 hektar di kawasan Nginden. Tahun 1993, Gereja Bethany melanjutkan pembangunan gedung baru.

Pada tahun 1999-2001 Gereja Bethany berkembang menjadi 1000 cabang yang tersebar baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.

Keluarga Pdt Abraham Alex Tanuseputra

Pdt Abraham Alex Tanuseputra menikah dengan Yenny Oentario pada 23 Februari 1963. Pasangan ini dikaruniai 3 orang anak, yakni Pdt. Hanna Asti Tanuseputra atau Hanna Hadisiswantoro, Pdt. David Aswin Tanuseputra, dan Andreas Tanuseputra.

Putrinya, Hanna menikah dengan Pdt. Dr. Yusak Hadisiswantoro, MA. Ketiga orang anak dan menantu Pdt Alex terlibat aktif dalam Gereja Bethany.

Pdt. Dr. Yusak Hadisiswantoro, MA saat ini menjadi Gembala Senior Gereja YHS dengan cabang-cabang gereja yang tersebar di seluruh Indonesia.

Gelar akademis Pdt Abraham Alex Tanuseputra

  • 1988: Pdt. Alex mendapatkan gelar Doctor of Philosophy dari International Christian Institute, Amerika Serikat, dengan tesis berjudul "Hak dan Kuasa Mencipta Oleh Orang Percaya dan Lahir Baru".
  • 1995: Dianugerahi gelar Doctor of Divinity dari Lee College, Cleveland, Amerika Serikat.
  • 2 Juli 2004: Dikukuhkan sebagai Profesor dari Trinity Crown International University (TCIU), dengan disertasi "In Christian Leadership".

Biodata Pdt Abraham Alex Tanuseputra

Nama Lengkap:
Pdt. Prof. Dr. Abraham Alex Tanuseputra, Ph.D

Tempat Kelahiran:
Mojokerto, Jawa Timur

Tanggal Lahir:
1 Juni 1941

Meninggal:
6 Agustus 2020 (usia 79)

Istri:
Yenny Oentari (wafat 2019)

Anak:
- Pdt. Hanna Asti Tanuseputra
- Pdt. David Aswin Tanuseputra
- Andreas Tanuseputra

Rekam Jejak:
- Pendiri Sinode Gereja Bethany Indonesia
- Ketua Umum dari Sinode Gereja Bethany Indonesia periode 2003-2007

Demikian informasi mengenai siapa pendiri Gereja Bethany Surabaya dan profil Pdt Abraham Alex Tanuseputra. Semoga bermanfaat. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah