Kemhan dan TNI AL Disebut Beda Pendapat Soal Teknologi Tempur CMS di Fregat Merah Putih

- 13 September 2023, 13:30 WIB
Penampakan desain kapal perang fregat Arrowhead 140 yang dibeli PT PAL.
Penampakan desain kapal perang fregat Arrowhead 140 yang dibeli PT PAL. /BABCOCK/

ZONA SURABAYA RAYA - Fregat Merah Putih (Arrowhead 140) adalah kapal perang canggih yang akan menjadi flagship TNI Angkatan Laut.

Kapal ini akan dilengkapi dengan berbagai teknologi terbaru, termasuk Combat Management System (CMS).

Namun, rencana pemasangan CMS di fregat Merah Putih ini terhambat oleh perbedaan pendapat antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI AL.

Melansir media alutsista internasional, Janes.com, Kemhan menginginkan CMS Advent buatan Turki untuk dipasang di fregat Merah Putih.

Baca Juga: 3 Keunggulan Fregat Merah Putih, Kapal Perang Super Canggih, Tulang Punggung Pertahanan Laut Indonesia!

Sementara itu, TNI AL lebih memilih CMS dari Thales, yang merupakan CMS yang digunakan pada kapal-kapal kombatan TNI AL saat ini.

Perbedaan pendapat ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Kemhan ingin menggunakan teknologi yang lebih canggih dan lebih sesuai dengan kebutuhan TNI AL.

Kedua, Kemhan ingin mendukung industri pertahanan dalam negeri, karena Havelsan, perusahaan pembuat CMS Advent, merupakan perusahaan Turki yang bekerja sama dengan PT PAL Indonesia.

Sementara itu, TNI AL lebih memilih CMS dari Thales karena CMS ini telah terbukti memiliki kinerja yang baik dan telah terintegrasi dengan sistem senjata dan sensor lain di kapal-kapal kombatan TNI AL.

Selain itu, TNI AL juga khawatir bahwa penggunaan CMS buatan Turki akan menimbulkan masalah interoperability dengan sistem persenjataan dan sensor lain yang berasal dari negara lain.

Perbedaan pendapat ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pembangunan fregat Merah Putih akan tertunda.

Pasalnya, pembangunan fregat ini membutuhkan CMS yang sudah terintegrasi dengan sistem persenjataan dan sensor lainnya.

Fregat Merah Putih mengadaptasi desain Arrowhead 140 yang inovatif.
Fregat Merah Putih mengadaptasi desain Arrowhead 140 yang inovatif.

Baca Juga: 5 Kelebihan Pesawat Tempur F-15EX milik TNI AU yang bakal bikin Indonesia jadi Raja Langit Asia!

Kontrak pembangunan dua fregat turunan Iver Huitfeldt class dengan PT PAL Indonesia telah ditandatangani oleh Kemhan RI pada April 2020.

Namun, kontrak tersebut baru berlaku efektif pada Mei 2021 setelah pendanaan berhasil diperoleh.

Selanjutnya, PT PAL Indonesia memperoleh lisensi desain Arrowhead 140 dari kelompok pertahanan Inggris, Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock), pada September 2021.

Setiap fregat Merah Putih akan memiliki bobot sekitar 5.996 ton pada muatan penuh dan panjang keseluruhan 140 meter.

Sistem senjata yang diusulkan mencakup sistem peluncuran vertikal dengan 12 sel VLS untuk rudal hanud jarak menengah, 12 sel VLS terpisah untuk rudal hanud jarak jauh, dan 16 sel VLS untuk rudal anti kapal.

Selain itu, kapal ini akan dilengkapi dua meriam kaliber 76 mm dan kanon CIWS kaliber 35 mm.

Dalam kontrak yang ditandatangani pada April 2020, TNI AL menginginkan penggunaan komponen elektronik buatan Thales, termasuk CMS dan radar utama.

Detail desain perangkat teknologi dan persenjataan kapal perang kelas fregat tipe Arrowhead-140.
Detail desain perangkat teknologi dan persenjataan kapal perang kelas fregat tipe Arrowhead-140. Babcock via NavalAnalyses

Baca Juga: Rusia Rilis Senjata Perang Baru yang Menakutkan: Tank Tanpa Awak T-72B3 Sturm!

Thales telah menjalin kemitraan dengan BUMN PT Len Industri untuk memenuhi persyaratan ini.

Namun, Kemhan RI memilih CMS Advent dari perusahaan Turki Havelsan sebagai solusi.

CMS Advent menyediakan tautan data taktis yang terintegrasi penuh, mendukung berbagai fungsi tautan, dan dapat diakses melalui semua konsol operator.

Kendala dalam pemilihan CMS ini menunjukkan bahwa pemangku kepentingan, yaitu Kemhan RI dan TNI AL, memiliki pandangan yang berbeda terkait teknologi yang akan dipasang pada fregat Merah Putih.

Perdebatan ini akan memengaruhi jalannya proyek ini dan kemungkinan adanya penundaan dalam penyelesaian kapal perang tersebut.

Dengan lima hingga enam tahun ke depan sebagai perkiraan selesai, masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk menjadikan fregat Merah Putih sebagai aset yang efektif bagi TNI AL. ***

 

Editor: Rangga Putra

Sumber: PT PAL janes.com Babcock


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah