Masyarakat dan Lingkungan Terancam Akibat Pencairan Salju Abadi di Puncak Jaya

- 23 Agustus 2023, 14:00 WIB
Kepala BMKG yaitu Dwikorita Karnawati Dalam seminar bertajuk "Dampak Perubahan Iklim terhadap Salju Abadi dan Ekosistemnya"
Kepala BMKG yaitu Dwikorita Karnawati Dalam seminar bertajuk "Dampak Perubahan Iklim terhadap Salju Abadi dan Ekosistemnya" /ANTARA/

Studi yang dilakukan oleh BMKG bersama Ohio State University, AS, menunjukkan penurunan drastis luas dan tebal gletser di Puncak Jaya sejak tahun 2010.

Tingkat penipisan es yang semakin tinggi tercatat selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2010, tebal es mencapai 32 meter dan penipisan rata-rata adalah 1 meter per tahun hingga 2015.

Namun, saat terjadi El Nino kuat pada tahun 2015-2016, penipisan es mencapai 5 meter per tahun. Data terbaru menunjukkan bahwa dalam rentang waktu tahun 2016-2022, laju penipisan es mencapai sekitar 2,5 meter per tahun.

Dwikorita Karnawati menekankan perlunya upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan pihak terkait lainnya untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Pengurangan emisi Gas Rumah Kaca dan transisi ke energi baru dan terbarukan menjadi langkah penting yang harus diambil segera.

"Kita perlu terus menjaga dan mengendalikan laju kenaikan suhu dengan cara mentransformasikan energi fosil menjadi energi yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi Tahap 1 Hampir Rampung, Namun Masih Ada Ini

"Dalam Dialog untuk Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional di BAPPENAS tgl 21 Agustus yang lalu, BMKG merekomendasikan pula perlunya program yang lebih sistematis dan berkelanjutan untuk Observasi/pemantauan terhadap parameter lingkungan,” tambahnya.

Selain dampak ekologi, pencairan es di Puncak Jaya juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan tinggi permukaan laut secara global.

Halaman:

Editor: Rangga Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah