Di sana, dia menunaikan sholat dhuhur di sebuah mushola. Setelah salam, korban tiba-tiba merasakan sakit dan tumbang.
Ia sempat dilarikan ke Klinik Umum dan Bersalin Tanggulangin, namun nyawanya tak tertolong.
"Sebenarnya sudah dilarang datang ke sini (acara 1 abad NU di Sidoarjo, red), karena orang tuanya tahu ada riwayat sakit," kata Rahmat yang juga Wakil Ketua Panitia 1 Abad NU.
"Anak ini tetap datang, kemudian pulang mampir ke Tanggulangin ke rumah pamannya. Kemudian sholat dhuhur di Musholla dan meninggal di sana," lanjutnya.
Baca Juga: Angkat Bicara di 1 Abad NU, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar: Hentikan Perdebatan Siapa Anaknya NU
Sedang jamaah kedua yang meninggal dunia diketahui KH Abdul Hamid, pengasuh Ponpes Al Khairat, Mumbul, Singaraja, Bali.
Ia meninggal dunia saat sholat di masjid dalam perjalanan dari Bali ke Sidoarjo.
Kemudian kyai tersebut dimakamkan di Desa Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo.
Menurut Rahmat, korban juga memiliki riwayat sakit jantung. Jadi, bukan karena berdesak-desakan.