Kronologi Wakil Bupati Probolinggo Terjebak Gempa Cianjur di Kantor BNPB Jakarta

- 22 November 2022, 21:05 WIB
Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko
Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko /

ZONA SURABAYA RAYA - Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko ikut merasakan gempa Cianjur yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia, Senin 21 November 2022 siang.

Saat itu Wakil Bupati Probolinggo ini, sedang melaksanakan pertemuan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ditemui di Guest House di utara alun-alun Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Timbul menceritakan kisahnya, pada Selasa 22 November 2022.

Wabup Timbul menceritakan kalau Gempa dengan magnitudo 5,2 SR itu goncangannya juga terasa di Gedung BNPB di Jakarta Timur.

Baca Juga: Terkini Gempa Bumi Cianjur, Berikut Arahan Presiden Jokowi

Di mana saat itu Timbul bersama pihak BNPB sedang membahas tentang penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten Probolinggo.

Seperti halnya, bencana banjir dan longsor yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo ini.

Pada kesempatan itu pula Wakil Bupati asal Kecamatan Maron itu juga mengusulkan bagaimana Kabupaten Probolinggo mempunyai Eatly Warning System (EWS) atau pendeteksi dini bencana.

"Ini merupakan bentuk upaya dari kami Pemkab Probolinggo agar bencana yang ada di Kabupaten Probolinggo bisa segera teratasi," terangnya.

Baca Juga: Update Selasa Petang, Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur 252 Meninggal

Kemudian saat pembahasan mengenai kondisi Indonesia saat ini, Timbul dipertontonkan tentang gunung merapi pasca erupsi.

Pada saat itulah, Timbul melihat di layar gumpalan awan yang bergerak. Tak lama setelah itu, tiba-tiba kursi mulai goyang.

Saat itu dirinya belum ada yang menyadari bahwa yang menggerakan itu adalah gempa.

Namun setelah guncangannya semakin kuat, maka Timbul dan orang-orang yang ada di dalamnya menyadari bahwa itu adalah gempa.

"Kita saat itu berada di lantai 11 langsung turun melewati tangga darurat. Kita keluar dari gedung dan ternyata sudah banyak yang keluar," kenangnya mengingat peristiwa itu.

Timbul menjelaskan kalau saat turun tangga itu dirinya mulai panik dan berkeinginan turun dengan cepat.

Namun rombongan yang bersamanya dari lantai 11 itu turun dengan pelan-pelan dan penuh hati-hati.

Ternyata hal itu diberlakukan agar mengontrol diri untuk tidak panik meski dalam keadaan terdesak atau darurat.

Usaha itu terbukti berhasil, semua turun dengan selamat tanpa ada kendala apapun.

"Karena celaka itu ada dua. Bisa karena bencana itu sendiri, atau karena memang panik, sehingga tergesa-gesa yang membuat dirinya celaka," jelasnya.

Dengan mengucap syukur, wakil bupati dua periode itu mengaku kalau karena saking paniknya ia turun tangga tidak merasa capek ataupun sakit pada bagian tubuhnya.

Namun setiba di bandara untuk terbang pulang, ia merasa sakit di area paha dan kaki karena turun tangga dari lantai 11 ke dasar.

"Dah capeknya dibagian paha ini masih terasa sampai sekarang. Ya Alhamdulilah masih diberikan keselamatan," ucapnya.

Ia menambahkan kalau semua yang ia lakukan itu merupakan upaya menjemput bola untuk menjadikan Probolinggo lebih baik.

Dengan harapan pemerintah pusat dapat membantu Probolinggo untuk memperbaiki semua infrastruktur yang rusak karena bencana alam. ***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x