ZONA SURABAYA RAYA - Pemerintah RI terkesan lamban dalam menangani masalah kebocoran data yang dilakukan oleh hacker Bjorka.
Hal tersebut seolah mempertontonkan bagaimana isi Istana yang sebenarnya.
Pasalnya, pada awal kehebohan kebocoran data pribadi sejumlah pejabat negara, termasuk Presiden RI Joko Widodo, pemerintah menyebut data yang bocor tidak pentng.
Selain itu, Pemerintah juga menyebut sebagian data-data yang dibocorkan hacker Bjorka adalah hoaks belaka.
Baca Juga: Siapa Hacker Bjorka? Fix, Dia Orang Indonesia Tulen, Bukan Polandia, Ini Buktinya
Namun demikian, Presiden Jokowi mendadak mengumpulkan BIN, BSSN, Kominfo, dan pihak-pihak lainnya untuk memburu Bjorka, hingga kabarnya akan dibentuk Tim Khusus.
Mengetahui Pemerintah yang baru mulai bergerak memburu Bjorka, pemerhati isu nasional Rocky Gerung menyebut Istana mulai cemas.
"Kecemasan pasti berlangsung, karena nggak bisa diidentifikasi. Bahkan jangankan diidentifikasi, dideteksi aja kekuasaan nggak sanggup," sebut Rocky Gerung dikutip dari Pikiran-Rakyat.com via YouTube Official Rocky Gerung, Rabu, 14 September 2022.
"Tentu dia udah sewa pakar macam-macam untuk menjebak Bjorka di dalam forum social media yang lain, dan kan ada banyak platform yang bisa dipakai secara Cross cutting untuk lihat Bjorka itu beredar di dalam Nexus digital yang mana, lalu diarahkan dulu, dijebak di situ," tutur Rocky Gerung menambahkan.