Network
ZONA SURABAYA RAYA - Guna memperlancar arus moda transportasi antar provinsi, pemerintah telah membangun proyek jalan tol yang membentang disepanjang pulau Jawa.
Di antara sederet proyek tol yang ada, satu yang bisa dibilang lebih menarik perhatian karena keunikan lokasi dan konsep pembangunannya adalah tol rute Semarang-Demak.
Bukan tanpa alasan, lantaran tol yang menghubungkan dua kota dengan jarak sekitar 29 kilometer tersebut rupanya dibangun di atas wilayah pinggiran laut.
Bahkan kabarnya, ketahanan struktur bangunan tol ini bisa menjadi tembok laut, di mana dirancang untuk bisa menahan rob selama 50 tahun.
Baca Juga: Tak Punya Senjata Nuklir Lalu Apa Fungsi BUMN Nuklir Indonesia?
Keunikan ini tak hanya berhenti sampai di situ, hal lain yang belakangan terungkap dan menjadi keunikan tersendiri dari tol Semarang-Demak yakni mengenai adanya titik peristirahatan atau rest area, yang otomatis akan berada di tengah laut.
Konsep tol ini baru pertama kali ada di Indonesia dan proyek Tol Semarang-Demak merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Jawa koridor Pantura.
Jalan tol tersebut akan menghubungkan Kota/Kabupaten Semarang, Demak, Tuban, dan Gresik, hingga menyambung ke Tol Gresik-Surabaya yang sudah lebih dulu terhubung dan beroperasi sebelumnya.
Tol unik ini diproyeksi memiliki panjang jalan sekitar 26,7 kilometer, terbagi menjadi dua seksi yakni seksi 1 untuk bagian Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 kilometer.
Baca Juga: Lagi, Erick Thohir Bakal Rampingkan 42 BUMN Menjadi 37
Seksi ini menjadi porsi pemerintah dan pembangunannya membutuhkan biaya sekitar Rp10,56 triliun.
Sementara itu, seksi 2 berlanjut dari bagian Sayung-Demak dengan jarak sepanjang 16,31 kilometer, dan menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan, dan anggaran yang dibutuhkan berada di kisaran Rp4,3 triliun.
