Peter Frans Gontha Bongkar Masalah Keuangan Maskapai Garuda Indonesia

29 Oktober 2021, 22:35 WIB
Pesawat Garuda Indonesia. /Antara/Ahmad Wijaya/

ZONA SURABAYA RAYA – Peter Frans Gontha, mantan Komisaris Garuda Indonesia kembali membuka informasi terkait masalah keuangan di tubuh maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia.

Dalam postingan di akun Instagram @petergontha yang di unggah pada Kamis, 28 Oktober 2021, pengusaha papan atas ini menyajikan beberapa informasi dugaan malpraktik pengelolaan keuangan di Garuda Indonesia.

“ini boeing 777, harga sewa di pasar rata – rata $ 750.000 per bulan. Garuda mulai dari hari pertama bayar dua kali lipat ?  $ 1.400.000 per bulan. Uangnya kemana sich waktu di teken? Pengen tahu aja ?,” kata petergontha dalam unggahannya.

Pada postingan di hari yang sama di akun Instagram @petergontha, juga mempertanyakan masalah iuran untuk para pilot Garuda.

“Taukah amda logo ini ? setiap Awak cockpit Garuda harus membayar iuran mulai dari Rp 200.000 per bulan sampai Rp. 500.000 per bulan. Sudah selama berpuluh tahun, Hitung saja kalua pilot Garuda ada 1000 – 1500 orang. Berapa jumlahnya ? Kemana uangnya ? Sebaiknya di Audit,” jelas akun petergontha.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK ASMARA, Sabtu 30 Oktober 2021, Horoskop: Scorpio, Libra, Aries, Taurus, Virgo, dan Pisces

Sebelumnya diberitakan, sebuah pernyataan mengejutkan diunggah di akun Instagram Peter Gontha.

Dalam unggahannya, @petergontha juga menulis, "Pada tanggal 27 Desember 2020 yang lalu pada waktu saya tengah berlibur di Bali, saya dituduh memperlambat atau mempersulit pencairan uang PMN (penyertaan modal Negara) pada Garuda."

Dijelaskannya, "Saya dipaksa menyetujui penarikan Rp1 Triliun dati 7 triliun yang dijanjikan."

"Saya akhirnya tanda tangan tetapi saya tahu itu sama dengan buang garam di laut," jelas Peter Gontha.

Dikatakannya, sejak Februari 2020 dia sudah katakan satu-satunya jalan adalah negosiasi dengan para lessor asing yang semena-mena memberi kredit pada Garuda selama 2012-2016 yang juga dia tentang.

"Direksi tidak ada yg mau mendengar, data jejak digitalnya ada pada saya," katanya.

Dia melanjutkan, disitu pun saya dimusuhi. "Saya minta berhenti bulan Februari 2021 karena saya tidak ada guna saya di pesawat Garuda dan masih digaji terus dan dianggap selalu menghambat dan terlalu keras.

Diungkapkannya, sekarang kita harus tanggung kebodohon-kebodohan itu dan tulisan ini akan menjadikan saya tambah dibenci dikalangan “MEREKA”.

Tapi untung Ibu SMI dan Presiden mengatakan yang sama, kasih uang PMN ke Garuda sama dengan buang garam ke laut," katanya.

"Saya menulis status ini dengan tanggung jawab disaya yang sebesar-besarnya," pungkas Peter Gontha. ***

 

Sumber : Instagram @petergontha

Editor: Julian Romadhon

Tags

Terkini

Terpopuler