Melalui Perayaan Lunar New Year 2024, Sampoerna Academy Buktikan Pembelajaran Trilingual

- 15 Februari 2024, 10:19 WIB
Melalui Perayaan Lunar New Year 2024, Sampoerna Academy Buktikan Pembelajaran Trilingual
Melalui Perayaan Lunar New Year 2024, Sampoerna Academy Buktikan Pembelajaran Trilingual /Zona Surabaya Raya/

ZONA SURABAYA RAYA – Sebagai penyelenggara pendidikan berbasis interkultural dan pionir STEAM di Indonesia, Sampoerna Academy merayakan Lunar New Year 2024 dengan tema “The Descendant of The Dragon” sebagai bukti komitmennya dalam menumbuhkan apresiasi multi budaya dan mengembangkan pola pikir global di kalangan siswanya.

Acara yang digelar di seluruh kampus Sampoerna Academy ini mengundang para orang tua melalui berbagai kegiatan yang melibatkan para siswa dalam mengimplementasikan hasil pembelajaran di sekolah.
Academic Director Sampoerna Academy, Dr. Mustafa Guvercin me

ngatakan bahwa pada perayaan Lunar New Year kali ini, Sampoerna Academy ingin memupuk apresiasi budaya dan memupuk pola pikir global di kalangan siswa dengan keterampilan dan perspektif yang diperlukan untuk dapat bersaing di era globalisasi.

Baca Juga: Dibuka usai Pemilu 2024, Harga Emas Antam Langsung Naik, Efek Prabowo-Gibran Menang Quick Count?

“Sampoerna Academy dengan bangga merayakan Lunar New Year 2024, mengusung tema ‘The Descendant of The Dragon’. Dengan mengenalkan warisan budaya, kami ingin memberikan perspektif pandangan dunia yang lebih luas untuk membekali siswa kami dengan keterampilan dan perspektif yang diperlukan untuk dapat bersaing di era globalisasi,” ungkap Dr. Guvercin.

Perayaan ini sesuai dengan filosofi pengajaran Sampoerna Academy dengan para siswa untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan berkomunikasi dengan pembelajaran STEAM. Melalui penekanan pada pengembangan holistik dari 5C— Critical Thinking (Berpikir Kritis), Communication (Komunikasi), Collaboration (Kolaborasi), Creativity (Kreativitas) dan Character (Karakter), Sampoerna Academy mempersiapkan siswa untuk menavigasi kompleksitas dunia yang saling terhubung.

Salah satu ciri mencolok dari globalisasi adalah dampak multibahasa dan fenomena multikulturalisme yang terkait. Untuk menjawab tantangan global terhadap peningkatan kualitas SDM ini, Sampoerna Academy menerapkan kurikulum dengan pembelajaran trilingual (Indonesia, Inggris, Mandarin) bagi setiap siswanya. Menurut riset yang dilakukan oleh Rosetta Stone, Inc. pada tahun 2020, diperkirakan hanya 13% orang di dunia yang memiliki kompetensi trilingual.

Hal ini menunjukkan bahwa keahlian multilingual masih merupakan kompetensi yang jarang ditemui secara global. Namun, dengan pertumbuhan globalisasi dan meningkatnya keterhubungan antar budaya, penting bagi lembaga pendidikan untuk mengadopsi pendekatan trilingual dalam kurikulum mereka guna mempersiapkan generasi masa depan untuk menjadi pemimpin yang mampu berkontribusi dalam skala global.
​​Psikolog Anak dan Remaja LivWell Clinic Medan Ita Novita br Purba, M.Psi., Psikolog menyatakan pentingnya pembentukan pola pikir global pada anak sejak dini.

“Pembentukan pola pikir manusia sejak usia dini selalu dimulai di lingkungan terkecil, yaitu keluarga dan sekolah yang kemudian akan membentuk karakter anak di masyarakat. Peran sekolah sangat penting karena akan membantu dalam pembentukan pola pikir anak. Seperti halnya penerapan kompetensi trilingual serta metode pembelajaran di Sampoerna Academy yang dapat menjadi salah satu senjata awal untuk berinteraksi dan mengenal banyak hal serta membuka pikiran terhadap budaya lain. Tentunya, keterampilan multi-bahasa yang baik akan sangat efektif dalam mengenali dan memahami budaya lain yang mendukung pengembangan pola pikir global pada anak,” jelas Ita.

Halaman:

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x