Pria Perlu Waspada Saat Mengalami Menopause Bisa Alamai Perubahan Berikut

- 4 Juni 2022, 19:36 WIB
Ilustrasi. Kenali 12 Ciri Gejala Pria saat Mengalami Menopause  atau Andropause!//pexels.com/Nathan Cowley
Ilustrasi. Kenali 12 Ciri Gejala Pria saat Mengalami Menopause atau Andropause!//pexels.com/Nathan Cowley /

ZONA SURABAYA RAYA - Ketika memasuki usia lanjut, pria mungkin bakal mengalami beberapa perubahan dalam perilaku.

Perubahan perilaku hingga metabolisme tersebut terjadi ketika memasuki penghujung usia 40-an tahun atau awal 50-an tahun.

Secara medis, kondisi tersebut dikenal sebagai 'menopause pria'.

Ketika dalam kondisi menopause pria dapat memunculkan gejala seperti depresi, kehilangan dorongan seksual, disfungsi ereksi, perubahan suasana hati yang cepat, hingga kecenderungan mudah marah.

Baca Juga: Periksain.id Bersama Persebaya Surabaya dan Dinas Kesehatan Surabaya Gelar Sentra Vaksinasi Booster

Tak hanya tanda psikis, gejala lain yang bisa terjadi adalah perut membesar, payudara bertumbuh (man boobs), penurunan energi, insomnia, konsentrasi buruk, dan maslaah daya ingat jangka pendek di usia paruh baya.

Sementara itu, dilansir ZonaSurabayaRaya.com dari National Health Service (NHS), Sabtu Juni, istilah menopause pria sebenarnya tidak begitu tepat.

Hal itu dikarenakan istilah tersebut mengesankan gejala-gejala yang muncul disebabkan oleh penurunan kadar testosteron. Padahal, menurut para ahli ini tak selalu jadi penyebabnya.

Dikatakan bahwa kadar testosteron memang dapat menurun secara berkala. Penurunan ini dapat terjadi sebanyak kurang dari dua persen per tahun sejak pria memasuki usia 30 tahun.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Saat Berpuasa dengan Cara Berikut

Namun demikian, NHS menilai penurunan ini kemungkinan bukan penyebab menopause pria.

Selanjutnya dilansir ZonaSurabayaRaya.com pada Sabtu, 4 Juni 2022 dari laman Express disebutkan bahwa gejala-gejala menopause pria ini kemungkinan besar disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti stres, depresi, hingga kecemasan.

Masalah psikologis yang muncul ini bisa dipicu oleh pekerjaan atau masalah pribadi.

"Kecemasan terhadap apa yang telah mereka capai sejauh ini, baik pekerjaan atau kehidupan pribadi mereka, bisa berujung pada periode depresi," ungkap NHS.

Baca Juga: Unik dan Praktis Bisa Dipakai Makan, Masker Buatan Korea ini Justru Dikritik Profesor Kesehatan

Disebutkan juga terdapat faktor gaya hidup lain yang dapat menyebabkan menopause pria. Diantaranya yakni kurang tidur, pola makan tak sehat, serta kurang bergerak aktif.

Konsumsi alkohol hingga merokok juga bisa menjadi kontributor utama dalam terjadinya menopause pria.

Lebih lanjut, Dr Eraim Chaudry menjelaskan, masalah hipogonadisme terkait usia atau late onset hypogonadism juga bisa menjadi penyebab munculnya gejala-gejala menopause pria.

Hipogonadisme, ungkap NHS, merupakan sebuah kondisi di mana testis memproduksi sedikit hormon atau bahkan tidak memproduksinya sama sekali.

Baca Juga: Panas Terik Serang Indonesia, Waspadai Timbulnya Penyakit ini

Hipogonadisme bukan kondisi yang normal terjadi dalam proses penuaan. Beberapa kelompok seperti pria obesitas atau penyandang diabetes tipe 2 lebih berisiko untuk mengalami hipogonadisme.

Untuk mendiagnosis hipogonadisme, pria perlu menjalani tes darah terlebih dulu. Bila defisiensi testosteron teridentifikasi, pria mungkin akan dirujuk ke dokter ahli endokrinologi.

Ada beberapa opsi terapi yang dapat direkomendasikan untuk pasien pria yang mengalami hipogonadisme. Salah satu di antaranya adalah terapi penggantian hormon.

Terapi ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti tablet, koyo gel, implan, dan injeksi.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: NHC Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x