Baca Juga: Panas Terik Serang Indonesia, Waspadai Timbulnya Penyakit ini
Hipogonadisme bukan kondisi yang normal terjadi dalam proses penuaan. Beberapa kelompok seperti pria obesitas atau penyandang diabetes tipe 2 lebih berisiko untuk mengalami hipogonadisme.
Untuk mendiagnosis hipogonadisme, pria perlu menjalani tes darah terlebih dulu. Bila defisiensi testosteron teridentifikasi, pria mungkin akan dirujuk ke dokter ahli endokrinologi.
Ada beberapa opsi terapi yang dapat direkomendasikan untuk pasien pria yang mengalami hipogonadisme. Salah satu di antaranya adalah terapi penggantian hormon.
Terapi ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti tablet, koyo gel, implan, dan injeksi.***