Pandemi Bikin Pariwisata Lesu, PNS Ini Justru Bikin Memutar Otak

- 13 Januari 2022, 13:07 WIB
IG/TikTok @crhvacation
IG/TikTok @crhvacation /Zona Surabaya Raya/

ZONA SURABAYA RAYA - Pandemi Covid-19 mengakibatkan tenaga kerja pariwisata kehilangan pekerjaan.

Berdasarkan data BPS tahun 2020, ada sebanyak sekitar 409 ribu tenaga kerja pariwisata kehilangan pekerjaannya dan sebanyak 12,91 juta orang mengalami pengurangan jam kerja dan 939 ribu dihentikan sementara.

Penurunan wisatawan mancanegara berimbas langsung pada okupansi hotel di Indonesia.
Sementara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut keterisian hotel mencapai titik terendahnya mulai April 2020, di bawah 12 persen.

Sedangkan wisatawan lokal juga terbatas pergerakannya dengan aturan pembatasan kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Vaksin Booster Surabaya Sasar 80 Ribu Lansia, Jangan Lupa Cek Tiket Vaksin di PeduliLindungi, Begini Caranya

Praktis, tak sedikit hotel yang akhirnya terpaksa gulung tikar atau setidaknya menutup sementara operasionalnya.

Baru pada akhir tahun 2020 pemerintah melakukan upaya 'penyelamatan' terhadap pariwisata Indonesia.

Salah satunya mendorong produktivitas dan kreativitas Work form Home (WFH) atau bekerja di rumah menjadi Work form Hotel hingga Work form Bali.

Christopher seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) mampu mengonversi kesempatan ini menjadi peluang baru dalam hidupnya. Awalnya Chirstopher memulai membuat konten ulasan hotel di Instagram sebagai selingan dari pekerjaan utamanya.

"Karena staycation (liburan di hotel) adalah sebuah agenda rutin untuk melepaskan penat dari aktivitas sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, teman-teman mulai menjadikan saya sebagai referensi untuk mencari hotel," ujarnya, Kamis 6 Januari 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari ini Kamis 13 Januari 2022, Horoskop: Virgo, Pisces, Aries, Libra Temukan Solusi

Berbekal kekuatan word of mouth (promosi mulut ke mulut) akun Instagram miliknya berkembang pesat dengan 32,8 ribu follower (pengikut). Pada aplikasi video singkat Tiktok, Christopher juga meraih sukses dengan 11,7 ribu pengikut.

Bertambahnya jumlah pengikut di media sosial dibarengi pula dengan meningkatnya kepercayaan dari mitra kerjasama. Puncaknya Traveloka memintanya menjadi Brand Ambassador (Duta merek).

"Prosesnya berjalan cepat, dari November 2020 sampai saya dapat kontrak traveloka di bulan Agustus 2021. Setelah sebelumnya saya harus bayar hotel sendiri sampai dapat kolaborasi dan kerja sama mulai bulan Desember 2020," jelasnya.

Kondisi krisis pariwisata Indonesia perlahan mulai pulih seiring melandainya kasus Covid-19, masifnya upaya vaksinasi, dan
penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) di tempat wisata.

"Jadi dengan standar CHSE dan protokol kesehatan yang ketat, menurut saya liburan yang aman saat ini, ya staycation di hotel. Hotel-hotel sekarang concern (perhatian) banget tuh sama protokol kesehatan dan menurut saya jadi lebih nyaman di kala pandemi," tambahnya.

Baca Juga: Datang ke Kantor Polisi, Pria ini Ngaku Bunuh Istrinya yang Bidan Desa dengan Cara Mencekik

Bagi generasi muda yang berminat aktif di dunia pariwisata, Christopher menyebut bahwa peluangnya masih terbuka lebar. Terlebih dengan pesatnya perkembangan teknologi digital yang telah memunculkan banyak profesi baru.

"Saranku, lakukan sesuai passion (gairah). Jadi kalau kalian emang merasa punya passion kalian di hotel reviewer ya kalian kembangkan konten dengan serius sehingga mendapat kepercayaan dari hotel-hotel," tuturnya.

"Jangan cuman ngelihat orang di sosmed enak ya nginep hotel gratisan terus. Karena membuat konten yang berkualitas membutuhkan effort (kegigihan) tinggi," imbuhnya.

Seiring dengan kualitas konten yang berkualitas tawaran kerjasama akan datang dengan sendirinya. Maka menurut Christopher sebelum terjun ke dunia konten kreatif, tentukan terlebih dahulu bidang spesifik yang ingin digeluti.

"Misal bidang pariwisata khususnya hotel ini tentukan dulu ini passion-mu atau enggak. Dari pada setengah-setengah karena masih banyak bidang konten kreator lain misalnya otomotif, beauty (kecantikan), makanan, jangan maksain lah karena nanti akan jelek di kualitasnya," tutupnya.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah