Warganet Jepang Boikot Film Joker Karena Banyaknya Kasus Penusukan di Kereta Api

- 17 November 2021, 21:52 WIB
Ilustrasi pemuda dengan kostum 'Joker'
Ilustrasi pemuda dengan kostum 'Joker' /Publiktanggamus.com/Unsplash/Ryunosuke Kikuno

ZONA SURABAYA RAYA -  Pada perayaan Halloween lalu suasana Tokyo yang biasanya meriah menjadi suram ketika seorang pria berusia 24 tahun menikam penumpang di dalam kereta dan menyalakan api.

Setelah kejadian itu, penyerang mengatakan kepada polisi bahwa dia bermaksud membunuh sehingga dia sendiri yang akan mendapatkan hukuman mati.

Selain itu pelaku juga menambahkan "Saya ingin menjadi seperti Joker."

Meskipun karakter villain ini telah muncul di banyak buku, acara TV, dan film, laporan kepolisian mengatakan pelaku penyerangan merujuk secara khusus pada karakter dalam film Joker yang dirilis tahun 2019.

Baca Juga: Dikenal Sangat Disiplin, Jepang Punya Ritual Bunuh Diri Paling Terhormat

Biasanya film-film dengan pemasukan tinggi dan memenangkan penghargaan seperti ini akan dijadwalkan untuk muncul di televisi.

Namun, sebuah sumber di industri TV memberi tahu Tokyo Sports bahwa ada kemungkinan besar film Joker tidak akan tayang secara permanen.

Sumber tersebut menjadikan adegan di mana karakter Joker membunuh tiga orang di kereta sebagai alasannya. Selain serangan Halloween, asumsi ini diperkuat dengan adanya serangkaian insiden baru-baru ini di kereta api di Jepang, termasuk upaya pembakaran di jalur Shinkansen pada 8 November dan serangan di jalur Shinkansen lainnya pada 9 November.

Bahkan pertengahan tahun ini, ada pula kasus penusukan di kereta api Tokyo pada 6 Agustus.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Japan Station Tokyo Sports


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah