Jadi pada waktu itu tidak ada sholawat langsung salam, sehingga para sahabat Rasullullah bertanya, “Yaa Rasullullah, kami mengetahui salam kepadamu, Assalamuallaika Ayyuhannabiyu Warahmatulahi Wabarakatuh, ini sudah boleh dan sudah tahu ?” Sahabat Nabi bertanya.
Dari ungkapan tersebut, para sahabat terus bertanya kepada Rasullulah, akankah adanya Sholawat?. Rasullullah terdiam dan tidak menjawab, kemudian datanglah malaikat Jibril, bawa sholawat Ibrahimiyah.
“Apa yang dibawa malaikat Jibril adalah wahyu, kalau wahyu berarti dari Allah, lantas malaikat Jibril pun menyampaikan “katakan wahai Nabi Muhammad kepada mereka,” jelas Syekh Ali Jaber
“Allohumma sholli ‘ala sayidina Muhammad wa ‘ala aali sayidinaa Muhammad, kama shollayta ‘ala sayidinaa Ibrohiim wa ‘alaa ali sayidina Ibroohiim. Wa barik ‘ala sayidina Muhammad wa ‘ala ali sayidina Muhammad kama barokta ‘ala sayidinaa Ibrohiim wa ‘ala aali sayidina Ibroohiim. Fil ‘alamiina innaka hamidum majid.”
Ini Sholawat ada 6 riwayat, ada hadits Siti Aisyah, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah Ibnu Abbas, dan riwayat hadits ini semua benar, dengan adanya sholawat ini.
Disebutkan bahwa balasan Allah SWT kepada hamba-Nya yang bersholawat kepada Nabi SAW akan dibalas berlipat-lipat.
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali” (HR. Muslim).