Aduh! Pria Ini 'Burungnya' Penyet saat Berhubungan Seks, Dokter: Patah Penis sering Terjadi saat Doggy Style

- 4 Juli 2021, 13:36 WIB
Ilustrasi tertekan
Ilustrasi tertekan /PEXELS/Andrea Piacquadio

Pemindaian MRI di area tersebut lebih lanjut menyoroti bahwa ini bukan kasus fraktur penis biasa, alih-alih tunika albuginea.

Baca Juga: Manfaat Berhubungan Seks Rutin di Tengah Pandemi COVID-19, Bisa Menyembuhkan dan Mencegah 6 Penyakit Ini

Tampaknya, ini adalah pertama kalinya dokter menemukan fraktur penis vertikal ini.

Ahli bedah dengan cepat mengoperasi pasien dan dia berhasil pulih. Setelah enam bulan pemulihan, dia bisa berhubungan seks lagi.

Tidak ada perubahan signifikan pada penampilan penis, dan memiliki kualitas ereksi yang sama seperti sebelum cedera.

“Hingga 88,5% dari patah tulang penis terjadi selama hubungan seksual, dengan studi retrospektif 20 tahun menyimpulkan 'doggy style' dan 'man on top' sebagai dua posisi etiologi utama," catat studi tersebut, dikutip dari IFL Science, Minggu, 4 Juli 2021.

Yakinlah, patah tulang penis relatif jarang terjadi. Kasus itu diperkirakan terjadi sekitar 1 per 175.000 orang per tahun, menurut beberapa penelitian.

Baca Juga: Mengejutkan! 8 Makanan Ini rupanya Mempengaruhi Kesehatan Vagina, Nomer 6 yang paling Banyak Dimakan

Cedera tampaknya paling sering terjadi pada pria berusia 40-an. Biasanya, pasien akan datang dengan memar dalam, penis bengkak yang terlihat seperti terong.

Ini juga biasanya menyebabkan penis menekuk ke satu sisi. Jika tidak dioperasi dalam waktu 24 jam maka orang memiliki risiko disfungsi ereksi yang lebih tinggi, serta penis yang terlalu melengkung.

Halaman:

Editor: Gita Puspa Ningrum

Sumber: IFL Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah