Benarkah Penderita Bronkitis Bisa Menularkan Penyakitnya ke Orang Lain? Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

26 Februari 2023, 17:06 WIB
Benarkah Penderita Bronkitis Dapat Menularkan Penyakitnya ke Orang Lain? /Pexels/Gustavo Ring

ZONA SURABAYA RAYA - Bronkitis merupakan kondisi pernafasan yang menyebabkan peradangan pada saluran bronkial. Menurut Medical News Today, ada dua jenis bronkitis, yakni akut dan kronis.

Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan jurnal Stat Pearls menjelaskan bahwa bronkitis akut adalah penyakit pernafasan yang umum di Amerika Serikat.

Sebanyak 5% orang dewasa dilaporkan didiagnosis dengan kondisi tersebut setiap tahun.

Terkait dengan bronkitis kronis, American Lung Association melaporkan bahwa pada tahun 2018, sekitar 3,6 persen orang dewasa di Amerika Serikat didiagnosis dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: Jadi Langganan Artis, Ini 3 Kuliner Legendaris Surabaya yang Bikin Lidah Sulit Berhenti Goyang

Umumnya menyerang wanita dan mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Gejala bronkitis dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisinya.

Peradangan dapat menyebabkan pembengkakan dan produksi lendir, menyebabkan batuk terus-menerus yang bisa basah atau kering, mengi, rasa sesak di dada, dan sesak nafas.

Baca Juga: Dijuluki Singapura-nya Surabaya, Ini 3 Kafe Paling Hits dan Instagramable, Nggak Menguras Dompet Lho Rek!

Apa Penyebab Bronkitis dan Benarkah Menular?

Dikutip dari Health Digest, Minggu 26 Februari 2023, bronkitis akut adalah kondisi jangka pendek yang biasanya berlangsung selama beberapa minggu dan sering disebabkan oleh infeksi virus.

Tetapi juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, merujuk pada catatan Johns Hopkins Medicine.

Jenis bronkitis ini menular dan dapat menyebar melalui tetesan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk, menurut Medical News Today.

Virus atau bakteri tersebut kemudian dapat terhirup oleh orang lain dan menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Nggak Kalah dengan Singapura, Ini 15 Mall di Surabaya yang Jadi Surga Wisata Belanja, Beli Apa Saja Ada

Bronkitis kronis, di sisi lain, adalah kondisi jangka panjang yang ditandai dengan batuk terus-menerus yang berlangsung setidaknya tiga bulan dalam setahun selama dua tahun berturut-turut.

Jenis bronkitis ini umumnya tidak dianggap menular karena peradangan dan kerusakan saluran udara yang terjadi disebabkan oleh merokok atau paparan iritan jangka panjang seperti polusi udara, debu, atau asap lingkungan.

Diperkirakan juga bahwa paparan pestisida dapat meningkatkan peluang Anda terkena bronkitis kronis.

Baca Juga: Belum ke Surabaya Jika Belum Nongkrong di 3 Kafe Ini, Bisa Nikmati View Kota dari Atas, Kulinernya pun Maknyus

Bagaimana Pengobatan dan Pencegahan Bronkitis?

Bronkitis akut biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Antibiotik biasanya tidak digunakan karena penyebabnya biasanya terkait dengan infeksi virus, bukan bakteri.

Fokusnya biasanya pada meredakan gejala dengan menambahkan kelembapan ke udara, mungkin dengan pelembab udara, menghindari merokok dan perokok pasif, dan menggunakan obat batuk atau pereda nyeri OTC seperti Tylenol, menurut Johns Hopkins Medicine.

Tetap terhidrasi dan banyak istirahat juga penting untuk pemulihan.

Baca Juga: Kuliner Sidoarjo Viral Es Dawet Idola: Sensasi Ndawet Pematang Sawah, Segarnya Full Kemrenyes!

Untuk mencegah penyebaran bronkitis akut, mempraktikkan kebersihan pernapasan yang baik, seperti menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, sering mencuci tangan, dan menghindari kontak dekat dengan orang lain adalah penting.

Jika Anda didiagnosis menderita bronkitis akut, penting untuk tetap tinggal di rumah dari kantor atau sekolah sampai Anda tidak lagi menular.

Di sisi lain, bronkitis kronis adalah kondisi jangka panjang yang membutuhkan penanganan berkelanjutan untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.
Perawatan mungkin melibatkan kombinasi obat-obatan seperti bronkodilator, steroid, dan terapi oksigen.

Perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok dan menghindari polusi udara serta asap kimia juga penting untuk mengelola kondisi tersebut. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Health Digest

Tags

Terkini

Terpopuler