Network
ZONA SURABAYA RAYA - Isra Miraj adalah peristiwa penting dan bersejarah bagi umat Islam, yang menandai perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu ke Sidratul Muntaha, tempat beliau menerima perintah sholat langsung dari Allah SWT. Peristiwa ini diperingati setiap tahun pada tanggal 27 Rajab dalam penanggalan Hijriah.
Namun, kapan sebenarnya terjadinya peristiwa Isra Miraj? Apakah tahun ini bertepatan dengan tahun 1445 Hijriah? Bagaimana cara menghitungnya? Dan apa saja hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa Isra Miraj? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Isra Miraj 2024 Sekarang Berapa Hijriah?
Untuk mengetahui Isra Miraj 2024 sekarang berapa Hijriah, kita perlu mengacu pada kalender yang disusun oleh Kementerian Agama RI.
Baca Juga: Isra Miraj 2024 Tanggal Berapa? Yuk Simak juga Sejarah dan Hikmahnya bagi Umat Islam
Berdasarkan kalender tersebut, tanggal 8 Februari 2024 Masehi bertepatan dengan 27 Rajab 1445 Hijriah. Dengan demikian, peringatan Isra Miraj tahun ini adalah tahun 1445 Hijriah.
Peringatan Isra Miraj 2024 juga ditetapkan sebagai hari libur nasional, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023.
Namun, tidak ada cuti bersama dalam rangka peringatan Isra Miraj. Oleh karena itu, hanya ada satu hari libur untuk peringatan hari Isra Miraj di tahun 2024.
Sejarah Isra Miraj
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada malam tanggal 27 Rajab 11 kenabian, atau sekitar tahun 621 Masehi. Saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat tidur di samping Hijir Ismail dekat Ka'bah.
Tiba-tiba, beliau didatangi oleh Malaikat Jibril, Mikail, dan Isrofil. Ketiga malaikat itu kemudian membopong Nabi Muhammad sampai ke sumur zamzam, kemudian dilentangkan di sana.
Malaikat Jibril membedah dada Nabi Muhammad, lalu menyucikan hati dan batinnya dengan bokor emas berisi air zamzam yang dibawa oleh Malaikat Mikail.
Setelah itu, Nabi Muhammad dibawa ke Buraq, seekor binatang putih yang lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari kuda, yang dapat berjalan secepat kilat.
Dengan Buraq, Nabi Muhammad melakukan perjalanan Isra, yaitu perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina. Di sana, beliau memimpin sholat berjamaah bersama para nabi dan rasul terdahulu, seperti Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Daud, Sulaiman, Idris, Yahya, dan Isa.
Setelah itu, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan Miraj, yaitu perjalanan naik ke langit, dengan didampingi oleh Malaikat Jibril.
Beliau melewati tujuh lapis langit, dan bertemu dengan para nabi dan rasul yang berbeda di setiap langit. Di langit ketujuh, beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang bersandar di Baitul Ma'mur, sebuah masjid yang setiap harinya didatangi oleh 70 ribu malaikat untuk beribadah.
Dari langit ketujuh, Nabi Muhammad naik ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon yang merupakan batas antara alam semesta dan alam gaib.
Di sana, beliau mendapat penglihatan-penglihatan yang luar biasa, seperti sungai-sungai surga, neraka, dan sirat (jembatan yang menghubungkan antara surga dan neraka).
Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad mendapat kehormatan untuk berdialog langsung dengan Allah SWT, tanpa perantara Malaikat Jibril.
Beliau menerima perintah sholat lima waktu sehari semalam, yang awalnya 50 waktu, kemudian diturunkan menjadi 5 waktu atas saran Nabi Musa.
Beliau juga mendapat kabar gembira bahwa umatnya yang sholat dengan khusyuk akan mendapat pahala sebanyak 50 kali lipat.
Baca Juga: Tausiah Isra Miraj: 4 Pelajaran Penting dari Perjalanan Malam Nabi Muhammad SAW di Bulan Rajab
Setelah menerima perintah sholat, Nabi Muhammad kembali ke Baitul Maqdis, lalu ke Mekkah, dengan menaiki Buraq lagi.
Perjalanan Isra Miraj ini hanya berlangsung dalam waktu satu malam saja, sehingga banyak orang yang tidak percaya dan menganggapnya sebagai mimpi atau khayalan.
Namun, Nabi Muhammad dapat membuktikan kebenaran peristiwa tersebut dengan menjelaskan hal-hal yang beliau lihat di sepanjang perjalanan, yang sesuai dengan kenyataan.
Hikmah Isra Miraj
Peristiwa Isra Miraj memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil, di antaranya adalah:
Isra Miraj menunjukkan keagungan, kekuasaan, dan kasih sayang Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Allah SWT memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW berbagai tanda-tanda kebesaran-Nya, yang tidak dapat dicapai oleh akal manusia.
Allah SWT juga memberikan perintah sholat sebagai hadiah dan anugerah bagi umat Islam, agar mereka dapat berkomunikasi langsung dengan-Nya.
Isra Miraj menegaskan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir, yang menjadi pemimpin dan suri tauladan bagi umat manusia.
Baca Juga: Kapan dan Apa Makna Isra Miraj bagi Umat Islam? Semuanya Terangkum dengan Indah dalam Al-Qur'an
Nabi Muhammad SAW memimpin sholat berjamaah bersama para nabi dan rasul sebelumnya, yang menunjukkan bahwa beliau adalah imam dan pemersatu umat.
Nabi Muhammad SAW juga berdialog langsung dengan Allah SWT, tanpa perantara Malaikat Jibril, yang menunjukkan bahwa beliau adalah kekasih Allah SWT.
Isra Miraj mengajarkan kita untuk selalu beriman, bertawakkal, dan bersabar dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup.
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada masa yang sulit bagi Nabi Muhammad SAW, yaitu setelah beliau kehilangan istri dan paman kesayangannya, serta mendapat penolakan dan pengusiran dari kaumnya.
Namun, dengan peristiwa Isra Miraj, Allah SWT memberikan penghiburan dan penguatan kepada Nabi Muhammad SAW, agar beliau tetap teguh dalam menyampaikan risalah-Nya.
Isra Miraj mengingatkan kita untuk selalu menjaga sholat sebagai tiang agama dan kewajiban utama kita sebagai umat Islam.
Sholat adalah perintah Allah SWT yang pertama kali diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan juga yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.
Baca Juga: Isra Miraj Populer di Google Trend, ini 50 Link Twibbon Isra Miraj Yang Paling Dicari
Sholat adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan diri dari dosa, dan meningkatkan kualitas iman dan akhlak kita.
Demikian informasi dan ulasan seputar Isra Miraj 2024 sekarang berapa hijriah. ***
