Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, lulusan Universitas Islam Madinah dalam artikelnya berjudul "Bagaimana Kita Merayakan Nuzulul Quran?" yang ditayangkan di laman muslim.or.id menyebut Nuzul Qura'an sebagai peristiwa sejarah.
Kejadian sejarah itu karena Al Qur’an diturunkannya secara utuh dari Lauhul Mahfuzh di langit ketujuh, ke Baitul Izzah di langit dunia.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. البقرة 185
“Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185)
Baca Juga: 15 Hadist Ramadhan tentang Puasa, Lailatul Qadar, dan Sholat yang bikin Hati Muslim Bergetar (1)
Peringatan Nuzul Quran
Setiap malam Nuzulul Quran, umat Islam di penjuru dunia menggelar peringatan turunnya Alquran di malam 17 Ramadhan.
Ada mengadakan pengajian umum, ada pula yang menggelar qasidah, anasyid dan sebagainya.
"Pernahkan anda bertanya: bagaimanakah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabatnya dan juga ulama’ terdahulu setelah mereka memperingati kejadian ini?," kata Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri dikutip dari muslim.or.id, Minggu 2 April 2023.
Jika ingin mengetahui, Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri menunjukkan dengan mengutip penuturan sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu tentang apa yang Rasulullah kerjakan di malam Nuzulul Quran.