7 Fakta Mencengangkan Seputar Gunung Semeru yang Meletus, Cek Info Erupsi Terkini!

21 April 2024, 07:30 WIB
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (20/4/2024) pukul pukul 17.41 WIB. /PVMBG/

ZONA SURABAYA RAYA - Gunung Semeru, sang raksasa api di Jawa Timur, kembali menggelegar pada 20 April 2024.

Letusan dahsyatnya menyemburkan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer, menandakan kekuatan alam yang tak terelakkan.

Bagi masyarakat di sekitar Semeru, peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya yang selalu mengintai.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Putuskan Jembatan Kloposawit, Warga Diminta Cari Jalur Alternatif

1. Semeru Menyapa Dua Kali dalam Sehari

Pada hari Sabtu, 20 April 2024, Semeru tak hanya meletus sekali, tetapi dua kali. Letusan pertama terjadi pada pukul 06.24 WIB, diikuti letusan dahsyat kedua pada pukul 17.41 WIB. Kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi menjadi saksi bisu kekuatan alam yang luar biasa.

2. Tinggi Letusan Mencapai 1,5 Kilometer

Letusan kedua Semeru pada 17.41 WIB menjadi yang terdahsyat. Kolom abu vulkaniknya menembus ketinggian 1,5 kilometer di atas puncak, menandakan energi yang terkandung dalam gunung berapi aktif ini. Letusan ini jelas menunjukkan potensi bahaya yang mengintai bagi masyarakat di sekitar Semeru.

3. Semeru Masih Berstatus Siaga

Meskipun letusan terjadi, status Semeru masih berada di Siaga atau Level III. Hal ini berarti aktivitas vulkanik masih tinggi dan masyarakat diimbau untuk selalu waspada. PVMBG terus memantau aktivitas Semeru dan akan meningkatkan status jika diperlukan.

4. Zona Merah Diperluas untuk Keselamatan Masyarakat

Zona merah di sekitar Semeru diperluas untuk melindungi masyarakat dari bahaya erupsi. Saat ini, zona merah meliputi sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak. Di luar zona merah, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.

5. Bahaya Lontaran Batu Pijar Mengancam Kawasan Puncak

Masyarakat di sekitar puncak Semeru diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah. Hal ini dikarenakan potensi bahaya lontaran batu pijar yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Bahaya ini tidak boleh diabaikan demi keselamatan.

6. Waspada Awan Panas, Guguran Lava, dan Lahar

Masyarakat di sekitar Semeru diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar. Bahaya ini dapat terjadi di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan sungai-sungai kecil lainnya.

7. Semeru: Simbol Kekuatan Alam

Gunung Semeru bukan hanya sebuah gunung berapi, tetapi juga simbol kekuatan dan kewaspadaan alam. Erupsi Semeru menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menghormati alam dan hidup berdampingan dengannya dengan penuh kewaspadaan.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Mengancam, Masyarakat Diminta Waspada

Masyarakat di sekitar Semeru harus selalu siap siaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan mereka.

Erupsi Gunung Semeru adalah peristiwa yang dahsyat dan penuh bahaya. Namun, dengan kewaspadaan dan pengetahuan yang tepat, masyarakat di sekitar Semeru dapat hidup berdampingan dengan gunung berapi raksasa ini dengan aman. Mari kita terus belajar dari alam dan selalu waspada terhadap potensi bahayanya. ***

Editor: Rangga Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler