Cegah Banjir Bandang Warga Pinggiran Sungai Laweyan Probolinggo Bangun Tanggul Darurat

3 Desember 2022, 13:55 WIB
Ilustrasi banjir/ Tangkapan layar Youtube Underworld /

ZONA SURABAYA RAYA - Antisipasi banjir yang menerjang permukiman, warga Tambakrejo Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, bangun tanggul darurat.

Pembangunan tanggul darurat secara gotong royong ini, dilakukan di Dusun Wringin RT 5 dan 6 RW 4 Desa Tambakrejo Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Gotong royong pembuatan tanggul darurat untuk menahan banjir ini melibatkan kurang lebih 50 orang warga Desa Tambakrejo Kabupaten Probolinggo.

Mereka terlihat sangat antusias memasukkan tanah ke dalam 650 sak. Kemudian di tata di sepanjang aliran sungai yang pada tahun lalu menjadi titik meluapnya air sungai Lawean.

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna Hari Ini Rabu 30 November 2022, Kansa Membuat Sungai Yamuna Banjir

Kepala Desa Tambakrejo Arifin mengatakan gotong royong pembuatan tanggul darurat ini dilakukan supaya kejadian tahun 2021 lalu tidak terulang kembali.

Dimana dalam waktu hampir seminggu, wilayah tersebut tergenang banjir sampai 9 (sembilan) kali akibat luapan sungai Lawean.

“Karena tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali, maka warga berinisiatif untuk gotong royong membuat tanggul darurat. Jadi ini murni inisiatif dari warga. Pihak desa hanya memfasilitasi sak atau karungnya,” katanya.

Menurut Arifin, saat ini kondisi tanggul di sungai Lawean sudah tidak tinggi lagi akibat dari pendangkalan dasar sungai.

Sementara untuk pengerukan itu menjadi kewenangan dari Provinsi Jawa Timur.

“Warga sangat berharap agar sungai Lawean ini bisa segera dilakukan pengerukan agar supaya ketika debit air naik tidak sampai meluap ke rumah-rumah warga. Sebab bukan hanya luapan air saja, tetapi bersama dengan lumpurnya,” jelasnya.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Semeru Truk Pengangkut Pasir Lumajang Terseret Arus, Kapolsek: Tetap Waspada

Arifin mengaku sangat bangga karena masyarakat sangat kompak melakukan gotong royong membuat tanggul darurat.

Dengan gotong royong, pekerjaan yang berat dan sulit akan terasa ringan dan cepat selesai.

“Semisal volumenya sepanjang 1000 meter. Maka dibutuhkan sebanyak 650 sak untuk dibuat tanggul darurat yang dikerjakan oleh 50 orang. Jika harus bayar, maka dibutuhkan biaya kira-kira sebesar Rp2,5 juta. Tapi dengan gotong royong, tidak memerlukan biaya yang besar. Semua dikerjakan bersama-sama demi kepentingan bersama,” terangnya.

Dengan gotong royong pembuatan tanggul darurat ini Arifin mengharapkan agar bisa menahan air banjir supaya tidak meluap lagi ke rumah-rumah warga.

“Mudah-mudahan dengan adanya tanggul darurat ini, air sungai tidak masuk lagi ke pemukiman warga. Tentunya kami berharap segera dilakukan pengerukan supaya sungainya tidak dangkal,” pungkasnya.***

 

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler