Kecelakaan Bus PO Ardiansyah di Tol Sumo Tewaskan Banyak Penumpang, Kapolda Jatim: Sopir Potensi Tersangka

16 Mei 2022, 15:45 WIB
Lakalantas Maut Tol Surabaya-Mojokerto Bus Tabrak Papan Reklame, 13 Penumpang Tewas di Tempat /ZONA SURABAYA RAYA/ANTO

ZONA SURABAYA RAYA - Perkembangan kasus kecelakaan bus PO Ardiansyah yang alami kecelakaan di tol Surabaya- Mojokerto ( Sumo) yang mengakibatkan banyak korban pada penumpang, diduga sopir cadangan ini mengantuk.

Hal ini diterangkan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta bahwa sopir bus PO Ardiansyah yang mengalami kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) hingga mengakibatkan banyak korban luka dan meninggal, berpotensi menjadi tersangka.

"Betul, sopir berpotensi jadi tersangka karena menyebabkan kecelakaan hingga meninggal dunia," ujar Irjen Nico usai rilis pengungkapan pupuk ilegal di Mapolda Jatim, Senin, 16 Mei 2022.

Irjen Nico mengatakan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta melakukan pendataan korban.

Baca Juga: UPDATE Daftar Korban Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tol Surabaya Mojokerto

"Tadi ada 25 penumpang dan yang meninggal dunia ada 14 orang. Kami turut berduka cita dan kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi Bus tersebut," ucapnya.

Irjen Nico mengungkapkan, berdasarkan informasi sementara, sopir bus tersebut diduga mengantuk kemudian menabrak tiang reklame hingga menyebabkan banyak korban luka dan meninggal.

"Kami pastikan, yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut" ujarnya.

Irjen Nico juga menyayangkan kecelakaan tersebut dan pihaknya meminta keluarga korban untuk datang, untuk mempercepat proses identifikasi.

Baca Juga: Korban 13 Tewas dan Luka-Luka Kecelakaan Tol Mojokerto - Surabaya Dirujuk ke Lima Rumah Sakit

"Untuk penumpang yang sedang dirawat, kami akan pastikan mereka akan dirawat dengan baik dari RS," ucapnya.

Irjen Nico menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap seluruh driver, supaya mereka mematuhi aturan lalu lintas.

"Dan apabila sopir capek atau lelah, untuk berkomunikasi dengan manajernya, supaya sopir atau driver yang tidak siap, jangan membawa bus, untuk disiapkan driver lainnya," pungkasnya. ***

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler