Ini dianggap dapat mengurangi dan membuat aksi voyeurism photography tersebut lebih sulit untuk dilakukan.
Peraturan ini, pada saat pertama kali diusulkan, tidak mendapatkan campur tangan dari pemerintah Jepang.
Operator seluler, yang bekerja sama dengan pabrikan ponsel, mengambil inisiatifnya sendiri karena menganggap voyeurism photography dapat meresahkan dan merugikan banyak pengguna.
Pabrikan luar, termasuk Apple yang memproduksi iPhone, juga kemudian menaati peraturan tersebut untuk menjual ponselnya di Jepang.***