ZONA SURABAYA RAYA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) menyebut kalau punya satelit sendiri bisa mejadi salah satu jalan keluar demi pemerataan akses internet di Indonesia.
"Karena letak geografis Indonesia, tidak bisa dihindari penggunaan satelit," cetus Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Bambang Nugroho, Rabu, 23 Juni 2021.
Menurut Bambang, kondisi geografis Indonesia yang berwujud negara kepulauan sekaligus punya banyak perbukitan, membuat tidak semua titik bisa dijangkau jaringan telekomunikasi berbasis kabel serat optik.
Jika mengandalkan kabel serat optik, konstruksi cukup sulit untuk sejumlah wilayah serta membutuhkan biaya yang sangat tinggi.
Pemerintah sedang mengupayakan satelit multifungsi SATRIA-1 berkapasitas 150GB per detik, yang menurut jadwal, bisa beroperasi pada akhir tahun 2023.
BAKTI mengutip riset IIGF Institute tahun 2019 tentang dampak ekonomi satelit multifungsi ini di empat sektor.
Dengan asumsi peningkatan jaringan internet di titik yang belum terkoneksi sebesar 3 persen per tahun, SATRIA-1 menjanjikan penghematan biaya internet sebesar Rp29 triliun selama 15 tahun.
Sementara dari sektor e-government, diperkirakan akan ada penghematan sekitar Rp4 triliun dari penggunaan anggaran pemerintah.