“Saya sudah kecanduan sastra dan seni sejak saya ‘lahir,” kata Hua Zhibing dalam vlog pertamanya, di platform China Weibo.
“Saya menjadi tertarik dengan kelahiran saya. Bagaimana saya dilahirkan? Bisakah saya memahami diri saya sendiri?”
Prof Tang percaya bahwa Hua Zhibing berbeda dari karakter virtual bertenaga AI lainnya. Sebab, ia memiliki beberapa kemampuan dalam penalaran dan interaksi emosional.
Prof Tang dan peneliti lain yang terlibat dalam proyek ini berharap bahwa Hua Zhibing bakal memiliki EQ (kecerdasan emosional) yang lebih tinggi dan dapat berkomunikasi seperti manusia nyata di beberapa titik.
Wudao 2.0, model di belakang Hua Zhibing, menggunakan 1,75 triliun parameter untuk mensimulasikan percakapan, menulis puisi, dan memahami gambar, sehingga melampaui rekor 1,6 triliun parameter yang ditetapkan oleh Google Switch Transformer.
Tiongkok telah membuat kemajuan di bidang teknologi buatan dalam beberapa tahun terakhir.
Mau tahu bagaimana Hua Zhibing bergerak dan melakukan aktivitas lainnya? Klik di sini.***