Network
ZONA SURABAYA RAYA - Even balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat sudah berlangsung sejak Jumat kemarin, 18 Maret 2022.
Gelaran balap bergengsi tersebut meninggalkan banyak hal menarik, salah satunya cuaca yang tak menentu. Di mana hal ini menjadi salah satu tantangan dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika.
Salah satu hal yang menimbulkan perdebatan dikalangan warganet yakni ketika pihak panitia MotoGP Mandalika berupaya mengantisipasi hujan dengan metode kearifan lokal, yakni menghadirkan pawang hujan.
Dengan kemunculan pawang hujan di tengah arena sirkuit, sontak menimbulkan perdebatan. Banyak yang menilai bahwa adegan tersebut mempertontonkan kebodohan, hingga hal mistis berbau klenik.
Baca Juga: Aksi Senyap Sosok Pawang Hujan Pada Kemeriahan Gelaran Conten Creators Day 2021 di Candi Prambanan
Namun tak sedikit pula yang menyebut bahwa hal tersebut sudah lumrah di kalangan masyarakat Indonesia, terutama yang masih menjaga tradisi dan budaya. Karena pawang hujan dinilai bukan sesuatu hal yang bersifat syirik atau menyekutukan Tuhan, namun dilandasi oleh niat dan doa kepada Sang Pencipta.
Pawang hujan ditugaskan guna memodifikasi cuaca, sehingga gelaran Moto GP tetap terlaksana tanpa adanya kendala cuaca.
Pada penyelenggaraan MotoGP Mandalika ini, salah satu pawang hujan yang dipercayakan yakni Rara Isti Wulandari. Wanita asal Bali yang akrab disapa Rara ini mulai dipercaya sebagai ahlinya dalam memodifikasi cuaca sejak Tes Pramusim MotoGP pada Februari 2022 lalu.
Saat melaksanakan tugasnya, Rara melakukan ritual tradisional untuk mengusir cuaca buruk. Sebelum acara MotoGP Mandalika dihelat, Rara pernah diminta untuk memodifikasi cuaca selama 24 jam saat proses pengaspalan ulang lintasan.
