"Kenapa mama nggak pernah cerita tentang mimpi mama?"
Aku terkejut mendengar pertanyaannya, dalam hati aku heran juga, selama ini aku tak pernah menyembunyikan apapun dari suamiku. Komunikasi kami sangat baik. Bahkan mimpi apapun selalu aku ceritakan. Kenapa kali ini tidak?
"Ma, kenapa mama nggak pernah cerita?"
"Entah pa, kenapa ya?" bukan menjawab pertanyaannya aku malah ganti bertanya. Ah! kenapa sih aku ini.
"Ma, kabari papa kalau malam nati dia datang lagi di mimpi mama."
Setelah itu suamiku beranjak mengambil wudhu dan sholat. Aku terdiam dan mulai berpikir, ada yang nggak beres dengan diriku.
Malam itu, benar dia datang lagi. Kali ini, dia hanya menatapku dan pergi.
Aku membuka mata, terjaga dari mimpi, masih gelap. Jam menunjukkan pukul 3 pagi. Tiba-tiba, suamiku bangkit dan menyalakan lampu,
"Bangun ma, ambil wudhu, aku rukyah!"***