Jerinx lantas menyoroti kalau Indonesia baru mengantongi sesuatu yang disebutnya 'bekal'. Jerinx pun meninggung ada banyak akun yang mengiriminya direct message (DM) kepadanya.
"Jangan lupa juga Indonesia baru saja kembali 'diberi' bekal lagi sebanyak belasan triliun oleh World Beng (yg mencetak uang dari udar4). Kurang dari 1% aja dari dana tersebut bisa kok bayar ribuan centang biru," beber Jerinx.
"Secara medis, korban sebenarnya dari skema jahat ini adalah mereka yg beneran punya komorbid parah. Banyak kasus yg sudah terjadi, ada ribuan orang mengadu ke saya via DM, sakit aslinya A, ditangani dgn protokol cupid, penyakit aslinya diabaikan, dan berakhir tragis dgn label cupid."
Jerinx pun berandai-andai jika biokimiawan asal Amerika Serikat, Karry Mullis, masih hidup. Ia juga berandai agar mantan Menkes Siti Fadilah Supari tidak masih dipenjara saat pandemi dimulai.
"Andai saja Kary Mullis masih hidup dan ibu @siti_fadilah_supari tidak masih dipenjara saat plandemi dimulai, bayangkan berapa juta nyawa yg bisa selamat dari skema iblis ini ????," ungkap Jerinx.
Baca Juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing Bujuk Rusia demi Perkuat Hubungan Militer
"Cek di @zatanic ada video Kary Mullis MEMPERINGATKAN dunia akan kelicikan dr Fauci. Baru2 ini email Fauci dibocorkan atas desakan lembaga pers AS. Kary Mullis sang peraih Nobel penemu PCR berkali-kali NYATAKAN jika PCR TAK BISA dijadikan alat diagnostik virus menular."
"Mullis meninggal sebulan sebelum Gates adakan SIMULASI pandemi bernama EVENT210. Kebetulan? ENTAHLAH," sebut Jerinx.
"Tahu apa kicauan Twitter resmi Gates di bulan Desember 2019? Ngeri. Dalami #FauciEmails."