Fiersa Besari Dukung Korban Pelecehan oleh Terduga Gofar Hilman, Warganet: Dari Podcast-nya Jelas Dia Omes

- 10 Juni 2021, 14:00 WIB
Fiersa Besari beri komentar terkait pertengkaran Andin dengan pasangan Nino dan Elsa Ikatan Cinta.
Fiersa Besari beri komentar terkait pertengkaran Andin dengan pasangan Nino dan Elsa Ikatan Cinta. /Instagram.com/@fiersabesari

ZONA SURABAYA RAYA - Tuduhan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh presenter Gofar Hilman menuai banyak cibiran dari warganet. Kali ini, komentar tajam diungkapkan oleh musisi sekaligus penulis novel, Fiersa Besari.

Melalui akun Twitter pribadinya, Fiersa Besari bersikap membela korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh Gofar Hilman, sampai terbukti sebaliknya.

Selain itu, Fiersa Besari memuji sikap berani korban untuk speak up atau buka suara. Lantas, dirinya meminta masyarakat supaya tetap mengawal kasus itu.

Baca Juga: Covid-19 di Bangkalan Terus Melonjak, Brimob Polda Jatim Turun Tangan

"Sampai terbukti sebaliknya, ada baiknya kita tetap berada di pihak korban. Tidak mudah bagi seorang penyintas pelecehan seksual untuk mengunjungi kembali ingatan, terlebih berbicara. Apalagi di negeri di mana kasus pelecehan sering dianggap remeh. Tetap pantau dan kawal, Dulur," ujar Fiersa.

 

Mengetahui sikap Fiersa Besari yang menanggapi tuduhan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Gofar Hilman, warganet pun berbondong-bondong mendukung sang penulis novel.

Soalnya, warganet juga sependapat dengan Fiersa Besari. Mereka menyebut kalau konten podcast Gofar Hilman cenderung mengandung unsur seksual termasuk peleceha verbal.

"dari podcast ini sebenarnya dah jelas banget kalau dia omes (otak mesum) orangnya, tapi sayang podcastnya dah ditakedown hehe, tadi siang masih ada," komen @@arn_hdyt.

Baca Juga: Usut Ledakan di Pabrik PT Citra Adi Sarana yang Tewaskan Lima Orang, Polres Gresik Periksa Enam Saksi

"Sebenarnya dengan melihat semua konten si Gofar Gofar ini ga jauh2 dari ngew*in perempuan dan bangga, menurutku itu aja sudah termasuk pelecehan seksual secara verbal dan merendahkan perempuan tapi ya kok herannya masih aja dikasi ruang yg luas buat dia berbicara dan didukung pl," tambah @@tickatiche.

"Sedih & miris kalo survivors lapor trs pelaku selalu berlindung di balik "mana buktinya" ketika satu²nya bukti yg bisa survivors jejaki cuma memori mereka sendiri. Itupun butuh waktu buat berani nginget lagi :(," timpal @mutikhadijah_. ***

Editor: Gita Puspa Ningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah