Nagita Slavina Didapuk sebagai Ikon PON XX, Arie Kriting: Mestinya yang Ditunjuk Perempuan Papua

- 3 Juni 2021, 11:00 WIB
Ramai Arie Kriting Kritisi Keterlibatan Nagita di PON XX Papua, Olvah Model Asal Papua: Semua Orang Berhak Berpendapat
Ramai Arie Kriting Kritisi Keterlibatan Nagita di PON XX Papua, Olvah Model Asal Papua: Semua Orang Berhak Berpendapat // Kolase Twitter/ @Arie_Kriting/ Tangkapan Layar YouTube.com/ Rans Entertainment/

ZONA SURABAYA RAYA - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bakal diselenggarakan di tanah Papua pada 20 Oktober 2021.

Demi menyukseskan agenda PON, pesepak bola Boaz Solossa ditunjuk sebagai Duta PON, sementara pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina didapuk sebagai Ikon PON.

Terkait penunjukkan dua nama yang disebut terakhir, khususnya Nagita Slavina, komedia Arie Kriting mengkritik pedas. Dia menyebut penunjukkan Nagita sebagai Ikon PON bisa memicu terjadinya Cultural Appropriation.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

"Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation," tulisnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram Arie Kriting yang diunggah pada Rabu 2 Juni 2021.

Menurut Arie Kriting, Ikon PON XX mestinya datang dari wanita Papua.

"Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua," ungkapnya melalui akun Instagram @arie_kriting.

Arie Kriting pun menambahkan apa itu Cultural Appropriation sebagai dampak didapuknya Nagita sebagai Ikon PON XX Papua.

Baca Juga: Pernikahan Anak di Bawah Umur Masih Terjadi, Arumi Bachsin Ingatkan Hidupnya Bakal Tidak Enak

Halaman:

Editor: Gita Puspa Ningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x