ZONA SURABAYA RAYA - Aktris dan presenter Anya Dwinov mengaku kerap menerima pelecehan seksual di tempat umum atau yang biasa disebut dengan istilah catcalling.
Hal tersebut dialami Anya ketika dia sedang berjalan di jalan atau di tempat publik lainnya ketika beraktivitas.
Menurut kamus Oxford, catcalling sendiri didefinisikan sebagai siulan, panggilan dan atau komentar yang bersifat seksual dari laki-laki kepada wanita.
Baca Juga: Korban SMA SPI Kota Batu Dapat Acaman di Medsos, Ketua Komnas PA Beberkan Kondisinya
"Sering aku alami. Udah bosen di-catcalling," aku Anya Dwinov, Jumat, 25 Juni 2021.
Anya menuturkan, lantaran kerap mendapat catcalling, dia menyebut pelakunya mesti dikasihani lantaran kurang pendidikan.
"Kasihan aja, kasihan soalnya dia gak tahu kalau yang dia lakukan itu buruk. Itu juga berarti rendahnya tingkat pendidikannya. Beda level," tukas Anya.
Wanita 38 tahun itu lantas menceritakan pengalaman tidak mengenakkan ketika dia masih bersekolah.
Pada masa itu, Anya mengaku pernah dirangkul oleh seorang guru. Tapi, menurut Anya, hal itu tidak parah, tetapi hanya bentuk kedekatan yang berlebihan.
Kendati demikian, Anya mengaku merasa tidak nyaman diperlakukan seperti itu oleh gurunya.
Terlebih, bukan hanya dia saja yang diperlakukan seperti itu, melainkan teman-temannya juga mengalami hal yang sama.
"Dulu itu sebagai anak sekolah, apa yang dilakukan oleh orang dewasa itu benar. Apalagi itu orang tua, guru dan lain sebagainya. Itu yang aku alami," tutur Anya.
"Nah, pas reunian, ketemu teman-teman sekolah, rupanya banyak juga yang ngalami sama kayak aku," ungkapnya.
Menurut Anya Dwinov, kasus pelecehan terhadap wanita acap kali dipetieskan tanpa keadilan.
Di samping itu, banyak korban pelecehan yang lebih memilih untuk membiarkan tanpa meyeret pelakunya ke jalur hukum.
Baca Juga: Nama Ayu Ting Ting masuk Nominasi Selebriti Wanita Tercantik di Dunia 2021
Anya sendiri bisa memaklumi. Soalnya, payung hukum tentng pelecehan atau kekerasan seksual pada wanita belum cukup kuat melindungi kaum hawa.
Bagi Anya, ketika ada wanita yang diusili dengansiulan atau panggilan merendahkan lainnya, aksi itu sudah masuk kategori pelecehan.
"Yang namanya siul-siul, manggil 'ceweeek' atau 'assalamualaikum sayang', saat kita lewat, itu sudah pelecehan secara verbal," tegas Anya.
***