Bukan Tak Patuh Aturan, Ternyata Ini Alasan Bus Tetap Nyalakan Mesin Saat Isi Bahan Bakar

- 16 November 2021, 21:29 WIB
Alasan bus tak matikan mesin saat isi BBM
Alasan bus tak matikan mesin saat isi BBM /Tangkapan layar YouTube Bryan Blue/

ZONA SURABAYA RAYA - Di setiap SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum pasti ada peraturan yang mengharuskan mematikan mesin kendaraan saat pengisian bahan bakar.

Namun jika kita lihat ketika bus sedang mengisi solar, rata-rata pengemudi tidak mematikan mesinnya.

Hal ini tentu membahayakan karena saat mesin dibiarkan hidup, suhu mesin tersebut akan tetap panas dan hal ini berpotensi untuk terjadi kebakaran.

Tapi ternyata ada alasannya mengapa saat mengisi bahan bakar, bus atau kendaraan besar bermesin diesel tidak mematikan mesin saat mengisi bahan bakar di SPBU.

Baca Juga: Tanpa Rival, Karoseri Tentrem Pamerkan Body Avante H7 AB di GIIAS 2021

Berikut Empat alasan bus tak mematikan mesin saat mengisi bahan bakar, dilansir Zonasurabayaraya.pikiran-rakyat.com dari laman Autoexpose:

1. Solar Tak Mudah Terbakar

Jika pada kendaraan bermesin bensin memang wajib untuk mematikan mesin dikala mengisi BBM karena sifat dari bensin tersebut yang mudah terbakar. Namun tidak demikian dengan bahan bakar mesin diesel.

Solar memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak akan bisa terbakar dengan mudah, karena solar hanya akan terbakar ketika mendapatkan kompresi yang tinggi.

Mesin diesel dikenal dengan memiliki kompresi yang tinggi, di mana ketika bahan bakar memasuki ruang bakar dan bercampur dengan udara bertekanan tinggi solar baru bisa terbakar sempurna, yakni dengan suhu berkisar 650 hingga 750 derajat celcius.

Baca Juga: VIDEO VIRAL Supir Ambulan Arogan Pepet Bus PO Haryanto Dihujat Warganet

Alasan inilah mengapa banyak kendaraan bermesin diesel jarang mematikan mesinnya saat mengisi bahan bakar.

2. AC Mati Jika Mesin Dimatikan

Alasan kedua menyangkut fasilitas penumpang bus tersebut, yakni ini pendingin udara atau AC.

Di zaman sekarang fasilitas AC menjadi hal yang wajib pada armada bus, mulai bus berkelas ekonomi hingga eksekutif.

Untuk bisa menghasilkan udara dingin, kompresor AC membutuhkan tenaga dari mesin untuk menggerakkannya. Jika saat bus mengisi bahan bakar mematikan mesinnya, secara otomatis AC bus pun tidak akan berfungsi atau mati.

Baca Juga: Sudiro Tungga Jaya Gagal Rilis Unit Premium Scania K410iB, Klarifikasi Owner Bikin Adem

Terlebih saat bus mengisi solar pastinya membutuhkan waktu yang lama, karena ukuran dan volume tangki bahan bakarnya yang besar.

Para penumpang di dalam bus pasti akan protes dan komplain karena kepanasan jika AC bus sampai mati dalam waktu yang tidak sebentar.

3. Mesin Dibekali Turbo 

Alasan ketiga ini adalah hal yang paling tidak bisa dilanggar.

Saat ini setiap pabrikan sasis telah membekali mesinnya dengan turbo untuk memghasilkan tenaga yang besar. Namun masalahnya turbo yang ada pada mesin bus tersebut sangat sensitif jika terlalu sering dimatikan dan dinyalakan kembali dengan jangka waktu yang pendek.

Baca Juga: Sudiro Tungga Jaya Rilis 2 Armada Premium Legacy SR XHD Prime dengan Chasis VolvoB11R

Alasannya saat bus baru saja berhenti, mesin masih bekerja dengan putaran yang tinggi dan dapat merusak sistem lubrikasi apabila langsung mematikan mesin.

Selain itu, komponen turbo juga bekerja menggunakan pompa oli yang digerakkan oleh mesin. Jika mesin langsung berhenti saat putarannya masih tinggi maka otomatis oli yang melumasi turbo akan berhenti mendadak, dan akan merusak komponen turbonya.

Oleh karena itu mesin bus harus di cooling down atau pendinginan dahulu dengan cara idle setidaknya 10 menit baru boleh dimatikan.

Saat menyalakan kembali juga butuh waktu beberapa menit sampai mesin siap untuk berjalan kembali. Karena mesin diesel butuh panas yang tinggi agar dapat bekerja secara optimal.

4. Sistem Air Brake yang Membutuhkan Tekanan Udara

Baca Juga: PO Bagong Bakal Rilis Unit Terbaru Tourista S Double Glass dari Karoseri Laksana.

Bus menggunakan sistem Air Brake atau rem angin, di mana sistem rem angin menggunakan udara bertekanan untuk melakukan pengereman, dan untuk menyuplai udara bertekanan tersebut membutuhkan kompresor yang digerakkan oleh mesin.

Jika mesin dimatikan, otomatis tekanan udara untuk sistem pengeremannya akan berkurang hingga habis.

Jadi mesin tetap dinyalakan untuk menjaga tekanan angin tetap stabil dan sistem pengereman tetap berfungsi secara optimal.

Baca Juga: Cukup Mewah, Berikut Spesifikasi Bus Arema yang Dirusak Oknum Suporter

Keempat alasan inilah mengapa bus tidak pernah mematikan mesin saat mengisi bahan bakar di SPBU.***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: autoexpose


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah