“Aku datang bersama istriku untuk mengunjungi mertuaku. Pagi hari aku membuka laptop dan membaca buku, dan aku merasa seperti seseorang menekan tombol ‘tidur’ di tubuhku," kata Alexey Gom.
Aku bangun dengan istri dan ibu mertuaku di sampingku," lanjutnya.
Beberapa ilmuwan telah mengunjungi daerah terpencil dan mencari penjelasan mengenai sindrom tersebut dan melakukan sekitar 7000 eksprimen tanah dan air, sampel darah korban, serta kuku dan rambut. Sayangnya, semua tes yang dilakukan itu hasilnya tak meyakinkan.
Baca Juga: Lina Medina, Bocah 5 Tahun yang Melahirkan Seorang Anak
“Ini bukanlah sebuah infeksi, kami telah mengecek darah dan cairan tulang belakang, tak ada yang aneh. Kami mengategorikan itu sebagai racun encephalopathy, tapi ‘racun’ yang dimaksud hanyalah sebuah tebakan dan encephalopathy hanyalah sebuah judul dari penyakit otak,” tutur Kabdrashit Almagambetov, seorang dokter dari distrik Esil.***