Jangan Masuki Desa Ini, Kamu Bakal Tertidur 6 Hari dan Kehilangan Memori Saat Bangun

29 Oktober 2021, 10:09 WIB
Jangan Masuk ke Desa Ini, Kamu Akan Tertidur Selama Seminggu dan Kehilangan Ingatan Saat Bangun /Odittycentral/

ZONA SURABAYA RAYA -Saat kondisi tubuh lelah, tidur merupakan cara instan untuk mengembalikan stamina.

Dalam kondisi normal, manusia biasanya tertidur selama 8 jam, namun jika kamu berkunjung ke sebuah desa di Soviet, Krasnogorsk dan di area sekitar desa Kalachi, Kazakhstan, kamu bakal tercengang.

Tak seperti kebanyakan orang, penduduk di desa itu dapat tertidur secara tiba-tiba hingga 6 hari.

Seperti yang dilansir Zonasurabayaraya.pikiran-rakyat.com dari Odditycentral, pada Jumat 29 Oktober 2021, tidurnya penduduk disana selama beberapa hari tersebut terjadi karena sindrom yang cukup aneh.

Inilah fakta yang hingga kini masih belum diketahui penyebabnya oleh para ilmuwan dan ahli.

Baca Juga: VIDEO Viral Masinis Dijemput Kereta di Depan Halaman Rumahnya

Yang lebih mengejutkan, diketahui sindrom itu tak datang sepanjang waktu.

Gelombang pertama terjadi pada Maret hingga Mei 2013, dilanjutkan di awal tahun 2014 dan di bulan Mei.

Dalam beberapa kasus, sindrom ini tak hanya membuat warga tidur secara tiba-tiba, namun juga kehilangan memori sementara.

“Aku sedang memeras susu sapi seperti biasa di pagi hari, dan tiba-tiba saja tertidur. Aku tak mengingat apapun, tiba-tiba aku di rumah sakit. Kata suster aku tidur selama 2 hari dan 2 malam,” tutur seorang korban, Maria Felk berusia 50 tahun.

Baca Juga: Banyak yang Baru Paham, Asal-usul Istilah Kembar Siam Berasal dari Thailand

Tak hanya menyerang Maria Felk, sindrom tersebut ternyata juga menimpa wisawatan yang datang ke desa itu, salah satunya adalah Alexey Gom.

“Aku datang bersama istriku untuk mengunjungi mertuaku. Pagi hari aku membuka laptop dan membaca buku, dan aku merasa seperti seseorang menekan tombol ‘tidur’ di tubuhku," kata Alexey Gom.

Aku bangun dengan istri dan ibu mertuaku di sampingku," lanjutnya.

Beberapa ilmuwan telah mengunjungi daerah terpencil dan mencari penjelasan mengenai sindrom tersebut dan melakukan sekitar 7000 eksprimen tanah dan air, sampel darah korban, serta kuku dan rambut. Sayangnya, semua tes yang dilakukan itu hasilnya tak meyakinkan.

Baca Juga: Lina Medina, Bocah 5 Tahun yang Melahirkan Seorang Anak

“Ini bukanlah sebuah infeksi, kami telah mengecek darah dan cairan tulang belakang, tak ada yang aneh. Kami mengategorikan itu sebagai racun encephalopathy, tapi ‘racun’ yang dimaksud hanyalah sebuah tebakan dan encephalopathy hanyalah sebuah judul dari penyakit otak,” tutur Kabdrashit Almagambetov, seorang dokter dari distrik Esil.***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: odditycentral

Tags

Terkini

Terpopuler