Dahulu, keberadaan masjid ini meresahkan penguasa Belanda, sehingga masjid ini harus dipindahkan.
Upaya Belanda untuk merelokasi masjid kota mendapat tentangan dari warga Muslim Surabaya.
Perang pun tak terelakkan, sehingga salah seorang Kyai pendiri masjid tersebut gugur dalam perang tersebut.
Sejak saat itu, komunitas muslim di Surabaya memberinya nama Masjid Kyai Sedo, dimana beliau gugur memperjuangkan keberadaan masjid tersebut.
Keberadaan bangunan masjid ini dinilai sangat menggangu bagi petinggi Belanda waktu itu. Sehingga masjid satu ini harus dipindahkan.
Baca Juga: Bikin Ngiler! Yuk, Intip Festival Kuliner Jadul di Kampung Benteng Mayangan Kota Probolinggo
Pemerintah Hindia Belanda pun bertekad menyingkirkan masjid ini. Mereka kemudian menindaklanjuti dengan pemberian hadiah tanah dan masjid pengganti.
Tujuannya untuk menarik simpati masyarakat muslim Surabaya dan tanah air para pemimpin dan tentara Belanda.
Baca Juga: Kisah Jembatan Gubeng Surabaya, Titian Bersejarah yang Kalah Pamor dengan Jembatan Merah
Orang kemudian menyebutnya Kampung Kemayoran, dan disitulah dibangun Masjid Kemayoran yang masih berfungsi sebagai tempat ibadah hingga sekarang.
Itulah informasi seputar destinasi wisata Masjid Kemayoran, salah satu masjid tertua di Kota Surabaya. ***