"Konsepnya tidak membeda-bedakan antara satu golongan dengan golongan lainnya," sambung dia.
Dia mengaku bangga memiliki wali kota seperti Eri Cahyadi, yang bisa memberikan pengayoman kepada semua, untuk kepentingan yang lebih luas, untuk Surabaya.
“Mungkin saat pemilu lalu sangat kencang. Maka kali ini ada sebuah perubahan paradigma, bahwa kebersamaan itu lebih penting,” ujarnya.
Apa yang Diinginkan Eri Cahyadi?
Sementara itu, Wali Kota Eri kini membangun komunikasi dengan lintas partai. Meskipun PDIP di Surabaya mendapatkan 22 persen (11 dari 50 kursi DPRD Surabaya) atau cukup untuk syarat pencalonan di Pilwali, namun Eri juga memilih untuk melakukan komunikasi antar partai.
Tak cukup satu, seluruh fraksi DPRD Surabaya akan didatangi. Seperti halnya ketika mendatangi PKB pekan lalu, rombongan PDI Perjuangan Surabaya juga akan melanjutkan rangkaian pertemuan dengan partai lain melalui format safari .
Dalam pertemuan nantinya, Eri Cahyadi akan melakukan penjajakan visi dan misi. Termasuk, membuka kemungkinan untuk bersama dalam satu poros koalisi di Pilwali.
“Kami silaturahmi ke partai-partai. Saya dengan jajaran perwakilan PDI Perjuangan Surabaya, kami mendatangi partai-partai agar kolaborasi sinergi dengan Kota Surabaya terus berlanjut seperti tahun sebelumnya,” jelas Eri Cahyadi.
“Pemerintah daerah itu pemerintah kota dan DPRD. Sehingga kami harus satu agar apa? Agar sama-sama untuk kepentingan umat,” sambung pria yang juga menjabat Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Jawa Timur tersebut.
Sebelumnya, Eri Cahyadi juga memberi sinyal masih akan berduet lagi dengan Armuji di Pilwali Surabaya 2020. Namun ia tetap membuka ruang bagi parpol lain yang ingin menyodokan calon wakilnya. Namun keputusan tetap ada di DPP PDIP. ***