Selain ada penyaluran bantuan beasiswa untuk santri, Eri Cahyadi juga menyampaikan, terdapat 6 fokus lain yang menjadi prioritas Baznas Kota Surabaya ke depannya.
Keenam fokus tersebut yakni adanya penyaluran bantuan ZIS itu untuk penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, peningkatan akses dan pemberdayaan kepada kelompok disabilitas, penyediaan akses pada masyarakat miskin, serta transformasi mustahik (orang penerima zakat) menjadi muzakki (orang berkewajiban memberi zakat).
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Salawat bersama di Balai Kota dan Dihadiri Ratusan Kyai Serta Habaib
Bukan hanya itu, orang nomor satu di Surabaya itu juga menyebutkan mengenai program tebus ijazah juga bakal dilanjutkan di tahun 2024.
Akam tetapi, masih akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Baznas Provinsi Jawa Timur, dan pihaknya akan memfokuskan lagi, karena masih koordinasikan dengan Baznas provinsi.
"Kita evaluasi juga bagaimana dengan hal yang seperti ini, dan yang pasti, bukan hanya tebus ijazah saja, tapi membantu warga miskin yang ada di Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah mengatakan, pada HUT ke-2 kali ini, Baznas Kota Surabaya bakal terus melakukan penguatan kelembagaan, infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan jaringan.
Kemudian juga bakal ada beberapa program lanjutan, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Baca Juga: Pemkot Surabaya bersama Forkopimda Gelar Deklarasi Damai 2024, Antisipasi Gangguan Kamtibmas
Lalu di bidang kesehatan, terang Hamzah, ada program prioritas yakni penurunan prevalensi stunting dan peningkatan gizi balita, dan untuk di bidang ekonomi, yakni penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di kalangan anak-anak muda.