Kisah Siswa Surabaya yang Enggan Masuk Sekolah Karena Tak Mampu Beli Buku, Wawali Langsung Sambangi Rumahnya

- 7 Januari 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi siswa sekolah
Ilustrasi siswa sekolah /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

ZONA SURABAYA RAYA - Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD di Tambak Deres Bulak, Bulak, Surabaya, Fathul Arifin, tidak mau sekolah lantaran terkendala buku pelajaran.

Diketahui alasan Fathul Arifin tidak mau bersekolah karena tidak mempunyai buku pelajaran, sehingga malu dengan teman-temannya.

Diketahui kabar siswa Surabaya yang enggan bersekolah tersebut sempat terdengar oleh Anggota Komisi C DPRD Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am.

Mendengar kabar tersebut dirinya datang mengunjungi kediaman Fathul Arifin yang berada di Jalan Bogoramin 2/6 A, Kecamatan Bulak, Surabaya.

Baca Juga: Srikandi Presisi Pimpin Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Intip Sosoknya

Ketika didatangi terungkap bahwa kehidupan keluarga siswa Surabaya tersebut masuk dalam kategori MBR atau masyarakat berpenghasilan rendah.

Ayah Fathul, Moch Imron sehari-hari bekerja sebagai tukang las serabutan di Bronggolan, Surabaya dengan penghasilannya Rp900 ribu per bulan namun tidak menentu, dan sang ibu tidak bekerja.

Fathul enggan bersekolah karena dari catatan tunggakan, untuk kekurangan kebutuhan sekolah Fathul saat ini sebesar Rp485 ribu dengan rincian berupa dua buku semester 2 sebesar Rp250 ribu, infaq bulan Januari sebesar Rp75 ribu rupiah, kalender sebesar Rp10 ribu rupiah, infaq semester 1 kurang Rp150 ribu.

Mengetahui kisah yang dialami warganya itu, orang nomor dua di Surabaya yakni Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memberikan motivasi.

Baca Juga: Sebanyak 155 PPK Telah Dilantik, Ketua KPU Surabaya Beri 2 Wejangan

Pada Jumat 6 Januari 2023 kemarin dirinya mendatangi keduaman Fathul untuk memberikan bantuan dengan membayarkan tunggakan buku LKS.

"Kemarin saya mendatangi kediaman Fathul Arifin. Untuk tanggungan buku pelajaran (LKS/Lembar kerja siswa) sudah saya bayarkan supaya bisa sekolah lagi," kata Cak Ji panggilan akrab Armuji melalui keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu 7 Januari 2023, dikutip dari Antara.

Mengenai penyelesaian biaya lainnya, Armudji mengatakan bakal mengkomunikasikan dengan pihak sekolah.

Komunikasi tersebut dikatakan Cak Ji, panggilan akrabnya, agar keluarga Fathul bisa mendapatkan keringanan dari sekolah, karena karena status orang tua merupakan MBR.

"Nanti akan dikomunikasikan agar mendapatkan keringanan dari sekolah karena status orang tua merupakan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” kata Cak Ji.

“Tapi saya berikan motivasi semangat belajar juga harus dijaga sehingga nanti dapat menjadi generasi unggul yang mampu diharapkan," terangya.***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x