Banjir Jadi Ancaman, Eri Cahyadi Turun Langsung ke Saluran Air, Ini Hasilnya

- 21 September 2021, 20:47 WIB
Foto: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat melihat pengerjaan Box Culvert di kawasan Sememi Kota Surabaya
Foto: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat melihat pengerjaan Box Culvert di kawasan Sememi Kota Surabaya /Zona Surabaya Raya/



ZONA SURABAYA RAYA - Banjir rupanya masih menjadi ancaman bagi warga Kota Surabaya. Alhasil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi turun langsung ke saluran air yang ada di kawasan Kecamatan Tandes dan Benowo Kota Surabaya.

Saat turun ke saluran air, Eri Cahyadi masuk ke saluran yang berada di Jalan Raya Darmo Indah Surabaya. Kemudian, dilanjutkan menuju Jalan Tubanan Baru, tepatnya di lokasi pembuatan bozem atau tempat penampungan air.

"Hari ini sama Kepala Dinas PU Bina Marga, kita melihat saluran-saluran yang sudah kita lakukan perbaikan. Jadi Insya Allah, dari daerah ini dibuatkan bozem, nanti ada pintu air," kata Eri Cahyadi, Selasa, 21 September 2021.

"Kalau bicara banjir atau genangan kan tidak bisa satu tempat, tapi kawasan yang kita cari. Karena itu meski banjir dan genangan airnya di sana (Jalan Raya Darmo Indah), penanganannya disini (bozem), bukan hanya di sana. Airnya ditampung di bozem, setelah itu saluran di sana baru diperlebar," sambungnya.

Baca Juga: VAKSINASI MODERNA di Atlas Sport Surabaya, 23-24 September 2021, Syarat Bawa KTP, Buruan Daftar!

Eri Cahyadi menyebut, setelah di kawasan ini sudah tidak terjadi genangan saat turun hujan, maka pengerjaan selanjutnya dapat difokuskan ke lokasi lain. Terutama, kawasan yang masih terjadi genangan air ketika turun hujan.

"Jadi kita baru kemudian ke kawasan lain yang masih ada genangan airnya. Yang posisinya ada di daerah Ketintang, Margodadi. Jadi penyelesaiannya tidak bisa perspot-spot, tapi harus berdasarkan zona," katanya.

Dia juga menjabarkan, bahwa permasalahan genangan atau banjir, penyelesaiannya harus dilakukan dengan skala prioritas. Termasuk pula dengan melihat elevasi atau ketinggian. Harapannya, anggaran untuk antisipasi banjir ini lebih efektif dan efisien.

"Hari ini saya minta Kepala Dinas PU memetakan yang ada genangan dan banjir di titik mana. Jadi anggaran tahun 2022 prioritasnya kita harus berani mengatakan dimana (genangan). Misal titiknya (genangan) ada 10. Dengan genangan air segitu, maka genangan jadi empat atau enam. Tidak semua digabung tanpa skala prioritas," jelasnya.

Baca Juga: Transpuan Bisa Punya KTP, Lebih Pilih Buat Baru Meski Ada Kesulitan, Ini Alasannya

Selanjutnya, Eri Cahyadi juga menerangka, yang namanya Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) serta pokok pikiran dari DPRD itu bagaimana bisa mengkoneksikan saluran. Sehingga, bukan hanya fokus terhadap kecepatan pengerjaan saluran.

"Semua tetap dibangun, tetapi lihat elevasi dan skala prioritasnya. Mana wilayah yang harus dibangun dulu. Jadi Insya Allah (anggaran) sekitar Rp 600 miliar totalnya untuk Januari-Desember 2021, salah satunya untuk pengerjaan ini," tuturnya.

Kemudian, Eri Cahyadi bergeser ke Jalan Raya Sememi Surabaya, tepatnya sebelum makam Babat Jerawat. Di sana, petugas dari DPUBMP Kota Surabaya melakukan pengerukan endapan lumpur di dalam saluran box culvert menggunakan dua alat berat.

Baca Juga: Nasib Apes Pegawai Ekspedisi, Helm Raib Digondol Maling

"Ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) betul. Tadi saya bilang ke Kepala Dinas PU, ayo ke depannya tahun 2022 harus punya alat. Ini kalau yang di sini, belum pedestrian-pedestrian lainnya. Makanya saya bilang 2022 anggarkan, harus kita cari sama-sama alat yang bisa mendorong sampah di setiap titik," pungkasnya.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x